Ini 4 Saham Murah Saat Big Caps Diborong Asing

Harga komoditas global diibaratkan seperti 'roller coaster', karena sejak perang di Ukraina pecah, harga beberapa komoditas seperti minyak mentah, gandum, dan jagung pun mengalami kenaikan yang cukup tinggi, karena adanya peningkatan permintaan.

Berikut adalah rekap net flow, kinerja harga dan valuasi saham-saham big cap yang menjadi buruan asing di tahun ini.

Saham Market Cap* Net Buy* Perubahan PER PBV (Seluruh Pasar) (Sejak Awal Tahun) (kali) (kali) BBRI 712,33 8,99 14,36 22,93 2,47 TLKM 447,76 8,16 11,88 17,79 4,28 BBNI 156,18 5,51 24,07 14,33 1,26 BBCA 973,87 5,15 8,22 30,99 4,8 ARTO 184,29 2,63 -16,88 2142,3 22,34 ASII 279,34 3,19 21,05 13,83 1,62 EMTK 166,58 2,5 19,3 5,75 7,8 BMRI 365,17 2,18 11,39 13,03 1,78 ADRO 95,96 1,71 33,33 7,21 1,63 MDKA 114,07 1,2 28,02 221,19 10,59 *dalam triliun rupiah

Tercatat terdapat 4 saham dengan rasio ekuitas dibandingkan dengan harga saham (PBV) di bawah 2 kali di mana 2 di antaranya adalah saham Big Cap perbankan. Saham tersebut adalah BBNI dan BMRI. Sedangkan 2 emiten lain dengan PBV di bawah 2 kali adalah ASII dan ADRO.

Sedangkan secara rasio perbandingan laba bersih dibanding harga, maka saham koleksi asing yang paling murah jatuh kepada ADRO. Hal ini wajar mengingat laba bersih saham-saham pertambangan terutama batu bara sedang melesat gila-gilaan di tengah kenaikan harga komoditas akibat commodity supercycle.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

(trp/dhf)
[Gambas:Video CNBC]

Pages

Show All