Ini 3 Logam Rusia yang Dilarang, Bikin RI Kaya Raya

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Rabu, 06/04/2022 10:40 WIB
Foto: Infografis/ Perang Rusia Vs Ukraina Bikin Harta Karun RI 'Dikeroyok' Dunia/Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengiriman logam dari Rusia ditangguhkan untuk masuk ke gudang Bursa Logam London (LME) di Inggris. Diantaranya adalah tembaga, aluminium, dan timbal. Ini setelah pengenaan bea tambahan impor produk dari Rusia.

Pemerintah Inggris memberlakukan 35% bea tambahan pada impor produk-produk Rusia, termasuk logam. Adapun logam yang akan dikenakan bea lebih mahal adalah besi, baja, tembaga, aluminium, perak, timah, bijih besi.Produk tersebut dinilai dapat mengguncang ekonomi Rusia,tetapi memiliki dampak minimal ke Inggris.

Beberapa anggota LME telah menyerukan larangan logam Rusia dalam sistemnya tetapi bursa acuan logam dunia tersebut mengatakan tidak akan melampaui apa yang ditentukan oleh sanksi pemerintah Inggris terhadap Rusia.


Aluminium yang diproduksi oleh Rusal dan tembaga yang diproduksi oleh Norilsk Nickel (Nornickel) serta JSC Uralelektromed hanya dapat dikirim ke gudang LME yang disetujui di Inggris jika telah diekspor dari Rusia sebelum 25 Maret, kata LME.

LME mengatakan penangguhannya juga termasuk paduan timbal dan aluminium yang dibuat oleh Rusal dan tiga produsen lainnya."Baik Nornickel maupun Rusal tidak mengirim logam mereka ke gudang Inggris," kata sumber melansir Reuters pada Jumat (1/4/2022).

nggris memiliki dua lokasi yang disetujui untuk gudang LME, di Hull dan Liverpool. Akan tetapi mereka memiliki sangat sedikit logam dari Rusia.

Tak satu pun logam dari 4 perusahaan yang ditangguhkan saat ini disimpan di gudang LME Inggris. Ini yang menyebabkan tidak ada efek signifikan terhadap harga logam di LME yang ditangguhkan pengirimannya.

Sebelumnya harga logam dunia meroket paska Rusia didepak dari sistem keuangan global. Sehingga menimbulkan kecemasan terhadap distribusi pasokan Rusia ke dunia.

BERSAMBUNG HALAMAN BERIKUTNYA >>>


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Forum Industri Nikel Minta Kenaikan Tarif Royalti Dikaji Ulang

Pages