Bos Maybank Sekuritas Ungkap Alasan ESG Jadi Magnet Investor
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan semakin banyak investor yang kini menaruh minat pada perusahaan yang mengimplementasikan prinsip Environmental Social Governance (ESG). Pertumbuhan investasi pada indeks bertema ESG juga mencatat kenaikan yang lebih tinggi dibandingkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Presiden Direktur Maybank Sekuritas Wilianto IE mengatakan ESG menjadi 'magnet' investor karena perusahaan yang menerapkannya diharapkan dapat berpartisipasi dalam program penurunan emisi karbon, sesuai dengan target pemerintah.
"Ketika ada Paris Agreement, seluruh dunia setuju bahwa kita itu akan mencoba menahan kenaikan suhu temperatur global itu di bawah 2 derajat untuk masa yang akan datang. Jadi perusahaan-perusahaan itu akan diharapkan ikut berpartisipasi dalam program ini untuk menjaga generasi yang berikutnya," ujar Wilianto dalam Investime, CNBC Indonesia belum lama ini.
Indonesia berkomitmen menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29% dengan upaya sendiri, serta mencapai 41% dengan dukungan internasional. Wilianto menambahkan berdasarkan temuan dari McKinsey & Company dan Boston Consulting Group menunjukkan bahwa perusahaan yang menerapkan prinsip ESG menawarkan imbal hasil yang lebih baik daripada perusahaan lainnya.
"Ini salah satu hal yang membuat ke depan nanti saham-saham (perusahaan) yang menerapkan ESG yang baik akan memiliki harga yang lebih premium dibandingkan yang tidak. Sehingga bagi investor itu ini menjadi yang sangat penting terhadap return masa depan mereka," jelas Wilianto.
Di samping itu, dia menekankan, perusahaan-perusahaan dunia melihat ESG sebagai tren yang sedang berjalan. Sehingga perusahaan yang menerapkan prinsip ESG tersebut memiliki valuasi yang lebih baik karena diminati investor.
"Hal ini bisa memperlihatkan kepada investor, bahwa return yang lebih tinggi bisa didapatkan dengan melakukan responsible investing. Jadi prinsip responsible investing akan sangat dijaga oleh investor internasional. Kemudian perusahaan-perusahaan di Indonesia bisa datang dan memanfaatkan itu untuk mendapatkan pendanaan-pendanaan yang baik," tegasnya.
(rah/rah)