IHSG Dibuka Cetak Rekor (Lagi), Tapi Hati-Hati Rawan Koreksi

Putra, CNBC Indonesia
05 April 2022 09:32
Layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (24/11/2020). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat di level 7.122,91 pada perdagangan Selasa (5/4/2022).

IHSG lanjut melaju dan mencatatkan rekor all time high di 7.142,52 beberapa menit setelah pembukaan. Namun pada 09.20 WIB, penguatan IHSG terpangkas. Indeks hanya menguat 0,10% di level 7.123,58.

Inflow dana asing berlanjut dan investor asing net buy Rp 188,3 miliar di pasar reguler. Saham duo big bank BBRI dan BBCA menjadi yang paling diburu asing dengan net buy Rp 60 miliar dan Rp 21 miliar.

Sedangkan saham BMRI dan KLBF keduanya paling banyak dilepas asing dengan net sell masing-masing Rp 6,6 miliar dan Rp 2,7 miliar.

Bursa saham Amerika Serikat (AS) kompak menguat pada penutupan perdagangan Senin (4/4/2022), ditopang saham teknologi yang diburu pemodal menyusul keputusan Elon Musk memborong saham Twitter.

Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 103,61 poin (+0,3%) ke 34.921,88 pada penutupan fajar tadi. Sementara itu,S&P 500 naik 36,78 poin (+0,81%) ke 4.582,64 dan Nasdaq melompat 271,05 poin (+1,9%) ke 14.532,55.

Saham teknologi yang sempat terkena pukulan pada kuartal pertama, kini diburu berkat 'Elon Musk Effect'. Saham Twitter melesat lebih dari 27% menyusul kabar pembelian saham oleh Elon sebesar 9,2%, menjadi reli harian terbesar dalam sepanjang sejarah perdagangan sahamnya.

Harga minyak mentah acuan AS yakni West Texas Intermediate (WTI) melompat 4% dan kembali menembus level psikologis US$ 100 per barel, sementara harga minyak mentah acuan internasional yakni Brent melompat lebih dari 3%.

Reli harga energi utama dunia tersebut terjadi di tengah masih panasnya situasi di Ukraina. Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan bahwa negara Barat akan mengumumkan sanksi terbaru terhadap Rusia beberapa hari mendatang.

"Beberapa konsolidasi setelah lonjakan besar yang kita lihat di saham dalam tiga pekan terakhir terhitung masuk akal. Itulah jenis yang kita lihat saat ini," tutur analis LPL Financial Ryan Detrick dikutip CNBC International.

Pada Rabu (6/4), Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) akan menerbitkan risalah rapat bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) bulan Maret, memberikan investor pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana The Fed memandang kondisi pasar.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular