Market Cap TPIA Melesat, Tapi Bank Jago Masih Turun

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
04 April 2022 12:30
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Penguatan IHSG pada pekan lalu ditopang oleh saham-saham teknologi dan energi dengan indeks sektoralnya yang menguat masing-masing 4,29% dan 2,75%.

Sedangkan indeks sektoral lain yang mencatatkan penguatan adalah indeks konsumen non-siklikal yang terpantau naik 2,68%.

Di sisi lain, rilis data ekonomi yang solid juga menjadi katalis positif bagi bursa saham domestik. Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Manager's Index/PMI) manufaktur RI kembali menunjukkan adanya aktivitas ekspansi.

PMI manufaktur Indonesia di bulan Maret 2022 berada di 51,3 atau 0,1 poin lebih tinggi dari bulan sebelumnya.

Kondisi ini terjadi seiring dengan tren penurunan kasus virus corona (Covid-19) yang terus berlanjut. Pemerintah juga mulai melonggarkan pembatasan.

Jelang puasa Ramadhan tahun ini, pemerintah memutuskan untuk memperbolehkan aktivitas pulang kampung alias mudik dengan syarat masyarakat harus sudah divaksin booster.

Namun di sisi lain, perbaikan ekonomi yang juga dibarengi dengan kenaikan harga komoditas membuat inflasi terpantau melonjak.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebagai acuan inflasi meningkat 0,66% secara bulanan (month-to-month/mtm) dan 2,64% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Inflasi bulan lalu terpantau menjadi yang paling tinggi sejak bulan Mei 2020. Namun masih lebih rendah dari perkiraan Bank Indonesia (BI) yang memproyeksikan inflasi bisa mencapai 2,68% yoy pada Maret 2022.

Meskipun sempat terjadi fenomena inverted yield obligasi pemerintah AS 5 tahun dan 30 tahun serta inflasi Personal Consumption Expenditure (PCE) yang tembus 6,4%, sentimen positif datang dari perkembangan Rusia dengan Ukraina.

Beredar kabar bahwa Rusia akan segera mengurangi aktivitas militer secara signifikan di Ibu Kota Ukraina yaitu Kyiv.

Kabar tersebut cukup menjadi angin segar bagi aset-aset berisiko seperti saham terutama di pasar negara berkembang.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(chd)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular