Review

Ini Dia Indeks Sektoral yang Jadi Jawara Kuartal I-2022

Feri Sandria, CNBC Indonesia
Jumat, 01/04/2022 17:25 WIB
Foto: Pekerja melakukan bongkar muat batubara di Terminal Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (6/1/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNCB Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu mencatatkan kinerja fantastis pada kuartal pertama tahun 2022.

Pada hari terakhir perdagangan bulan Maret IHSG ditutup menguat 0,26% ke level 7071,44 dan mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa, yang berarti sejak awal tahun IHSG telah melonjak hingga 7,44%

Penguatan ini terjadi di tengah meledaknya perang di Eropa Timur antara Rusia dan Ukraina dan ketakutan investor global akan dampak kenaikan suku bunga yang dilakukan oleh bank sentral Amerika Serikat, The Fed.


Meski demikian, aliran deras dana asing yang sejak awal tahun membanjiri bursa Tanah Air akhirnya mampu mengangkat performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang tahun ini.

Investor asing tercatat membukukan nilai beli bersih hingga Rp 43 triliun di pasar reguler, dengansaham-saham buruan merupakan yang berkapitalisasi pasar besar (big cap), terutama raksasa perbankan dan saham di sektor energi.

Adapun secara sektoral peningkatan harga minyak mentah dan batu bara dunia mampu mendongkrak harga saham-saham emiten energi dan menjadikannya sektor dengan kinerja terbaik tahun ini. Sektor lain yang mencatatkan kinerja positif termasuk transportasi, infrastruktur dan keuangan.

Sementara itu aksi jual besar-besaran terhadap saham teknologi ternyata bukan merupakan fenomena spesifik di bursa luar negeri. BEI mencatat kinerja sektor teknologi merupakan yang terburuk tahun ini, tertekan nyaris 15%.

Selain itu, kinerja fantastis emiten perbankan tanah air merupakan salah satu pendorong utama kenaikan IHSG di kuartal pertama tahun ini. Lima dari sepuluh saham dengan kontribusi terbesar dalam peningkatan IHSG berasal dari sektor keuangan. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Central Asia (BBCA) merupakan dua emiten dengan kontribusi terbesar.

Selain lima emiten perbankan, terdapat pula dua emiten dari sektor energi dan tiga emiten lain dengan kapitalisasi besar, lebih dari Rp 200 triliun.

Sementara itu saham dengan kenaikan harga tertinggi secara nominal dipimpin oleh emiten yang baru IPO tahun ini Adaro Minerals Indonesia (ADMR) dengan kenaikan lebih dari 2.000%!


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat