Sambil Pantau IPO GoTo, Simak 10 Kabar Pasar di Akhir Pekan

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
01 April 2022 06:15
Layar Pergerakan Saham
Foto: Layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

6. Sido Muncul Bagi 90% Laba Jadi Dividen, Total Rp 1,14 T

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Emiten produsen farmasi dan jamu, PT Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), menetapkan membagi dividen senilai Rp 1,14 triliun dari laba yang diperoleh tahun buku 2021.

Nilai dividen yang dibagikan kepada pemegang saham tersebut setara dengan 90% dari total laba bersih yang dibukukan perseroan pada 2021. Setiap saham akan mendapatkan dividen senilai Rp 38/unit.

Rinciannya, Rp 455,48 miliar atau Rp 15,30/unit saham sudah dibagikan dalam bentuk dividen interim yang dibagikan pada 27 Agustus 2021. Sisanya Rp 681 miliar atau Rp 22,70/unit saham akan dibagikan sesuai dengan jadwal pembagian dividen final.

7. Laba GGRM Merosot 26,7% Pada 2021, Jumlah Perokok Berkurang?

Laba bersih emiten rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) tercatat turun 26,7% dari Rp 7,6 triliun pada 2020 menjadi Rp 5,6 triliun pada 2021.

Seiring dengan itu, perolehan laba per saham juga turun dari Rp 3.975 pada 2020 menjadi Rp 2.913 pada 2021. Namun, perseroan belum merinci penyebab turunnya laba.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Kamis (31/3/2022), padahal Gudang Garam mencatat kenaikan pendapatan.

8. Laba Bersih BSDE Terbang 380% Lebih, Kok Bisa?

Laba bersih PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) melesat. Pencapaian ini tak lepas dari hasil kinerja entitas entitas hasil ventura bersama.

Berdasarkan laporan keuangan, Kamis (31/3/2022), BSDE mencatat kenaikan pendapatan 23,85% secara tahunan menjadi Rp 7,65 triliun pada 2021. Sejalan dengan kenaikan ini, beban pokok lompat 51,14% secara tahunan menjadi Rp 2,91 triliun.

Alhasil, laba kotor BSDE per akhir tahun lalu tercatat Rp 4,74 triliun. Meski naik, namun kenaikannya belum sesignifikan laba bersih BSDE nanti. Kenaikan laba usaha BSDE masih sekitar 11,5% secara tahunan.

Kemudian, beban usaha BSDE naik menjadi Rp 2,35 triliun dari sebelumnya Rp 2,27 triliun. Dari sini, kenaikan laba usaha BSDE masih 20,69% secara tahunan dari sebelumnya Rp 1,98 triliun.

9. Banyak Ketidakpastian, Ini Strategi Garudafood Hadapi 2022

Emiten konsumer, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) juga terdampak dengan kenaikan harga bahan baku serta harga komoditas. Namun, perseroan cukup optimis dan menargetkan terjadi pertumbuhan penjualan hingga 10% pada tahun ini.

Paulus Tedjosutikno, Direktur perseroan mengatakan tahun ini perseroan berusaha memanfaatkan momentum dengan Covid-19 yang sudah melandai dan meningkatnya kembali kegiatan usaha.

Bahkan, perseroan memprediksi kalau kinerja kuartal I tahun ini saja sudah lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

"Kami sudah menyiapkan beberapa strategi pengembangan, termasuk produk baru, ekspansi jalur distribusi, digitalisasi sektor logistik serta mulai meletakkan dasar untuk masuk ke sektor jasa makanan," jelas Paulus dalam Paparan Publik/Public Expose 2022, Kamis (31/3/2022).

Perseroan juga sudah menyiapkan mitigasi plan atas kenaikan harga bahan baku yang semakin melonjak tinggi. Tidak terkecuali dengan berusaha keras tidak tergantung pada bahan baku tertentu.

GOOD juga menyiapkan inovasi dalam aspek produksi, proses bisnis, dan pemasaran produk untuk semakin memperbesar pangsa pasar dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Bukan cuma itu, perseroan berencana berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk menghasilkan produk yang inovatif dan berkualitas.

10. Pengelola Restoran D'Monaco, Indo Boga IPO Rp 160 Miliar

Pasar saham Indonesia kembali akan kedatangan emiten baru. Kali ini, perusahaan yang akan melantai di bursa dan melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) adalah PT Indo Boga Sukses Tbk.

Indo Boga Sukses adalah pengelola Restoran D'Monaco yang terletak di Kabupaten Sleman, Provinsi Yogyakarta. Indo Boga Sukses juga punya anak usaha yakni PT Sofia Berkah Abadi, pengelola penginapan dengan nama Sofia Residence.

Mengutip prospektusnya, Indo Boga akan melakukan IPO dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 1.607.360.000 saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 25 per lembar.

Jumlah ini setara 20% modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perusahaan setelah Penawaran Umum yang dikeluarkan dari simpanan (portepel) Indo Boga.

Harga penawaran umum perdana saham Indo Boga dalam masa bookbuilding adalah Rp 65 - Rp 100 per unit. Dengan rentang harga tersebut, jumlah seluruh nilai Penawaran Umum sebanyak-banyaknya adalah Rp 160.736.000.000.

"Perseroan dapat melakukan perubahan rentang harga paling lambat 3 hari kerja sebelum batas waktu konfirmasi ada atau tidak adanya perubahan atau penyampaian informasi mengenai jumlah dan harga penawaran Efek. Penjaminan emisi Efek sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di sektor pasar modal mengenai tata cara pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum," tulis Indo Boga Sukses, dikutip Kamis (31/3/2022).

(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular