Pendapatan Turun, MPPA Masih Merugi Rp 337 M
Jakarta, CNBC Indonesia - Strategi bisnis online to offline yang dijalankan Hypermart sepertinya mulai membuahkan hasil. Kerugian PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) selaku pengelola gerai Hypermart mulai menyusut.
Berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan hari ini, Kamis (31/1/2022), MPPA mencatatkan rugi bersih RP 337,55 miliar sepanjang 2021. Angka ini turun 16,7% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 405,31 miliar.
MPPA membukukan penurunan pendapatan sekitar 1,4% secara tahunan menjadi Rp 6,65 triliun. Sementara, beban pokok pendapatan naik mejadi RP 5,46 triliun dari sebelumnya Rp 5,44 triliun pada 2020.
Alhasil, laba kotor MPPA tercatat Rp 1,19 triliun. Posisi ini turun 8,4% dibnanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 1,31 triliun.
Namun, penurunan tersebut masih bisa dikompensasi oleh efisiensi berkat strategi online to offline. Strategi ini tercermin dari penurunan beban penjualan 25,77% secara tahunan menjadi Rp 207,38 miliar.
MPPA juga mampu menekan beban umum dan administrasi menjadi Rp 1,12 triliun pada 2021 dari sebelumnya Rp Rp 1,24 triliun pada 2020.
Hasilnya, rugi usaha MPPA hanya tercatat menjadi Rp 68,299 miliar pada 2021. Kerugian ini turun 51,3% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 140,27 miliar.
Penurunan itu juga yang membuat kerugian bersih emiten milik Grup Lippo ini terpangkas. Otomatis, kerugian bersih per saham turun menjadi Rp 45 per saham dari sebelumnya Rp 54 per saham.
(RCI/dhf)