
Naik 3%, Laba Bersih ICBP Tertahan Rugi Selisih Kurs

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mencatatkan pertumbuhan penjualan neto konsolidasi sebesar 22% menjadi Rp 56,80 triliun dari Rp 46,64 triliun pada tahun lalu.
Laba usaha naik 27% menjadi Rp 11,66 triliun dari Rp 9,20 triliun, dan marjin laba usaha naik menjadi 20,5% dari 19,7%. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 3% menjadi Rp 6,39 triliun dari Rp 6,59 triliun di tahun sebelumnya karena rugi selisih kurs dari kegiatan pembiayaan yang belum terealisasi, dibandingkan dengan laba selisih kurs dari kegiatan pembiayaan yang belum terealisasi di tahun 2020.
Marjin laba bersih mencapai 11,2% dibandingkan 14,1% di tahun 2020. Tanpa memperhitungkan non-recurring items dan selisih kurs, core profit meningkat 18% menjadi Rp6,85 triliun dari Rp5,82 triliun.
Anthoni Salim, Direktur Utama dan Chief Executive Officer ICBP, mengatakan meski dihadapkan pada berbagai tantangan, perseroan berhasil melampaui target kinerja dengan kontribusi yang baik dari kegiatan usaha di dalam negeri maupun luar negeri.
"Memasuki 2022, kami akan fokus pada upaya untuk mempertahankan kinerja ICBP dengan menjaga keseimbangan antara pertumbuhan volume penjualan dan tingkat profitabilitas, serta mempertahankan posisi neraca keuangan yang sehat," jelas Salim dalam keterbukaan informasi, Kamis (31/3/2022).
Terlepas dari ketidakpastian seputar pandemi, perkembangan situasi ekonomi dan geopolitik, perseroan akan terus memperkuat model bisnis agar dapat menanggapi perubahan yang terjadi secara tepat waktu.
Untuk diketahui, ICBP menyetujui pembagian dividen senilai Rp 2,50 triliun untuk tahun buku 2020 sesuai dengan hasil RUPST perseroan.
Nantinya, setiap pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) berhak menerima dividen senilai Rp 215 per saham.
Pada tahun 2020 lalu, ICBP tercatat membukukan laba tahun berjalan yang diatribusikan ICBP sepanjang tahun 2020 sebesar Rp 6,58 triliun dari tahun sebelumnya Rp 5,03 triliun.
(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anthoni Salim Getol Ekspansi, Cek Yuk Kinerja Saham-sahamnya!