Ada Harapan Rusia - Ukraina Gencatan Senjata, Rupiah Melesat!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
30 March 2022 09:07
Uang Edisi Khusus Kemerdekaan RI ke 75 (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)
Foto: Uang Edisi Khusus Kemerdekaan RI ke 75 (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah melemah dua hari beruntun rupiah menguat cukup tajam melawan dolar Amerika Serikat (AS) di pembukaan perdagangan Rabu (30/3/2022). Membaiknya sentimen pelaku pasar merespon kemungkinan berakhirnya perang di Ukraina membuat rupiah kembali perkasa.

Melansir data Refinitiv, begitu perdagangan dibuka rupiah langsung melesat 0,26% ke Rp 14.325/US$. Apresiasi rupiah sedikit terpangkas, berada di Rp 14.335/US$ pada pukul 9:03 WIB. 

Tanda-tanda rupiah akan menguat cukup tajam sudah terlihat sejak pagi tadi, di mana kurs di pasar non-deliverable forward (NDF) lebih kuat ketimbang beberapa saat setelah penutupan perdagangan kemarin.

PeriodeKurs Selasa (29/3) pukul 15:03 WIBKurs Rabu (30/3) pukul 8:50 WIB
1 PekanRp14.363,5Rp14.338,0
1 BulanRp14.377,0Rp14.321,6
2 BulanRp14.391,5Rp14.359,5
3 BulanRp14.409,5Rp14.376,5
6 BulanRp14.483,5Rp14.451,0
9 BulanRp14.568,7Rp14.536,0
1 TahunRp14.666,2Rp14.646,0
2 TahunRp15.026,7Rp15.023,7

NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.

Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot.

Negosiator Ukraina dan Rusia kembali bertatap muka kemarin dan disambut secara pribadi oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Istanbul. 

Usai pertemuan, wakil menteri pertahanan Rusia mengatakan akan "mengurangi aktivitas militer" secara signifikan di dekat Kyiv dan kota utara Chernihiv.

Rusia juga mengatakan siap untuk mengatur pertemuan antara Presiden Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky setelah rancangan perjanjian damai antara Ukraina dan Rusia siap.

Sementara itu Ukraina mengajukan status netral negaranya, tetapi dengan garansi akan dilindungi dari serangan.

Adanya titik terang pertemuan kedua negara tersebut membuat sentimen pelaku pasar membaik, dan dolar AS yang merupakan aset safe haven menjadi kurang menarik. Indeks dolar AS pun jeblok hingga 0,7% kemarin, dan berlanjut 0,15% ke 98,255 pagi ini.

"Minat terhadap risiko kembali, dan saya pikir kalian akan melihat potensi titik balik dari perang Ukraina, sebab Rusia memberikan sinyal pembicaraan kedua negara berlangsung konstruktif dan ada harapan akan gencatan senjata," kata Edward Moya, analis senior di Oanda sebagaimana dilansir CNBC International, Selasa (29/3/2022).

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Ngeri! 3 Hari Melesat 3% ke Level Terkuat 3 Bulan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular