
Rusia - Ukraina Beri Kabar Gembira, Rupiah Siap Ngegas!

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah melemah tipis 0,01% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 14.363/US$ Selasa kemarin. Mata Uang Garuda sudah mengalami pelemahan dalam dua hari terakhir, tetapi ada peluang bangkit pada perdagangan Rabu (30/3/2022). Sebab, ada harapan perang Rusia dengan Ukraina akan berakhir.
Kemarin, untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua minggu, negosiator Ukraina dan Rusia bertatap muka dan disambut secara pribadi oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Istanbul.
Usai pertemuan, wakil menteri pertahanan Rusia mengatakan akan "mengurangi aktivitas militer" secara signifikan di dekat Kyiv dan kota utara Chernihiv.
Rusia juga mengatakan siap untuk mengatur pertemuan antara Presiden Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky setelah rancangan perjanjian damai antara Ukraina dan Rusia siap.
Sementara itu Ukraina mengajukan status netral negaranya, tetapi dengan garansi akan dilindungi dari serangan.
Adanya titik terang pertemuan kedua negara tersebut membuat indeks dolar AS jeblok hingga 0,7% sehingga rupiah berpeluang menguat hari ini.
Secara teknikal, rupiah yang disimbolkan USD/IDR masih di atas rerata pergerakan 50 hari (Moving Average 50/MA 50) 100 dan 200. Ketiga MA tersebut bergerak mendatar, yang menjadi indikasi rupiah bergerak sideways, apalagi sejak awal tahun membentuk pola Rectangle.
Batas bawah pola Rectangle berada di kisaran Rp 14.240/US$ dan batas atas di kisaran Rp 14.400/US$. Untuk melihat kemana arah rupiah dalam jangka menengah salah satu level tersebut harus ditembus.
![]() Foto: Refinitiv |
Indikator Stochastic pada grafik harian bergerak naik dan mulai wilayah overbought.
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Stochastic pada grafik 1 jam yang bisa menjadi sinyal pergerakan harian sudah masuk wilayah overbought yang memberikan peluang penguatan rupiah.
![]() Foto: Refinitiv |
Support terdekat berada di kisaran Rp 14.350/US$ hingga Rp 14.340/US$, selama tertahan di atasnya rupiah berisiko melemah ke Rp 14.400/US$ yang merupakan batas atas pola rectangle.
Sementara jika mampu menembus support, rupiah berpeluang menguat ke Rp 14.320/US$ hingga Rp 14.300/US$.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Dari China Bakal Hadang Rupiah ke Bawah Rp 15.000/US$?
