Simak! Ini Kabar Pasar yang Perlu Dicermati Sebelum Transaksi
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,54% di level 7.011,69 pada perdagangan Selasa (29/3/2022).
Sebelum terkoreksi, IHSG sempat tembus ke level All Time High (ATH) atau level tertinggi sepanjang masa di 7.072,78. Di sesi II, IHSG makin ambles. Namun meski IHSG ambles, asing net buy sebesar Rp 1 triliun.
Saham yang paling banyak diborong asing adalah saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan net buy Rp 307 miliar dan Rp 150 miliar.
Saham yang paling banyak dilepas asing adalah saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dengan net sell Rp 43 miliar dan Rp 37 miliar.
Masih ada peluang untuk mecuil cuan dari setiap pergerakan IHSG. Namun, sebelum itu, cermati kabar pasar serta kabar emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan Rabu (30/3/2022).
Harga IPO WIR ASIA Rp 168/saham, Minat Beli?
Salah satu perusahaan penyedia dunia metaverse, PT WIR ASIA Tbk (WIRG), menetapkan harga penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) yaitu Rp 168 per saham.
Dalam prospektus, Selasa (29/2/2022) WIR menawarkan sebanyak 2.337.090.000 dengan nilai nominal Rp 5 setiap saham atau mewakili sebanyak 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum. WIR menargetkan himpunan dana sebesar Rp 392.631.120.000.
Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 035/SKD/ESA/WIR/XII/2021 tanggal 29 Desember 2021 tentang Program Alokasi Saham Pegawai (Employee Stock Allocation atau "ESA"), Perseroan mengadakan program ESA dengan jumlah sebanyak 1,02% dari Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum atau sebanyak 23.771.900 saham.
Simak jadwal lengkap penawaran umum perdana WIRG:
Tanggal efektif: 25 Maret 2022
Masa penawaran umum: 29-31 Maret 2022
Tanggal penjatahan: 31 Maret 2022
Tanggal distribusi saham dan waran seri i secara elektronik: 1 April 2022
Tanggal pencatatan saham dan waran seri I pada Bursa Efek Indonesia: 4 April 2022
Ada Aset yang Dijual, Laba BIRD Berbalik Untung Dari Buntung
PT Blue Bird Tbk (BIRD) berhasil membalik keadaan bisnis perusahaan dan meraup cuan sepanjang 2021. Per akhir 2021, BIRD tercatat mampu meraih laba bersih Rp 7,71 miliar atau berbalik dari kerugian yang diderita pada 2020 sebesar Rp 161,35 miliar.
Laba berhasil diraih Blue Bird karena pendapatan bersih perusahaan naik 8,5% secara tahunan dari Rp2,04 triliun pada 2020 menjadi Rp2,22 triliun per akhir 2021. Pada saat yang sama, beban langsung yang ditanggung perseroan hanya bertambah sedikit dari Rp1,71 triliun pada 2020 menjadi Rp1,72 triliun pada 2021.
Keuntungan BIRD juga tak lepas dari laba pelepasan aset senilai Rp 67,4 miliar. Sepanjang tahun lalu, BIRD mecatatkan kerugian Rp 3,98 miliar dari aset berupa kendaraan ini.
Pendapatan bersih perusahaan banyak berasal dari bisnis kendaraan taksi BIRD yang per akhir 2021 menyumbang pemasukan Rp1,63 triliun. Nilai ini tumbuh dibandingkan setahun sebelumnya di angka Rp1,54 triliun.
Pada saat yang sama, BIRD juga berhasil menaikan pendapatan dari jasa sewa kendaraan menjadi Rp608,88 miliar. Kemudian, nilai aset BIRD tercatat turun dari Rp7,25 triliun pada 2020 menjadi Rp6,6 triliun per akhir 2021.
(RCI/dhf)