Simak! Ini Kabar Pasar yang Perlu Dicermati Sebelum Transaksi

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
30 March 2022 08:08
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Giliran Presiden Direktur Beli Saham Unilever, Sinyal Apa?

Setelah Direktur PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Ainul Yaqin diketahui memborong saham UNVR, kali ini giliran Presiden Direktur Ira Noviarti yang memborong saham UNVR.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Selasa (29/3/2022), Ira diketahui memborong 870.000 saham dari awalnya tidak memiliki sama sekali.

Ira membeli saham UNVR di harga Rp 3.460 per saham, sehingga nilai transaksinya mencapai Rp 3,01 miliar. Transaksi tersebut dilakukan pada Senin, 28 Maret 2022 kemarin.

"Tujuan dari transaksi adalah investasi, dengan status kepemilikan saham adalah langsung," ungkap Reski Damayanti, Direktur dan Sekretaris Perusahaan UNVR, Selasa (29/3/2022).

Transaksi Saham Kena PPN 11% Mulai 1 April, Ini Kata BEI

Rencana kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi sebesar 11% untuk transaksi saham mulai 1 April 2022, diyakini tidak akan menjadi sentimen negatif dan tidak akan mengurangi minat investasi saham bagi investor pemula.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Bursa Efek Indonesia (BEI) Laksono W. Widodo akhirnya buka suara terkait rencana kenaikan tarif PPN tersebut.

"Menurut saya ngga. Kenaikannya sangat marginal sebesar 1% saja," ujar Laksono kepada CNBC Indonesia, Selasa (29/3/2022).

Laksono mengatakan PPN dipungut oleh Anggota Bursa (AB) atas komisi sebagai Dasar Pengenaan Pajak, sehingga besaran PPN yang harus dibayar oleh Investor bergantung pada nilai transaksi yang dilakukan oleh investor dan besaran komisi dari masing masing AB.

"Berkenaan dengan hal tersebut, kenaikan tarif PPN dari 10% menjadi 11% tidak terlalu berdampak bagi investor pemula atau investor retail, karena akan mengikuti (proposional) dengan besaran nilai transaksi yang dilakukan oleh Investor," ujarnya.

Sedangkan terkait dengan Bea Meterai, sebagaimana Peraturan Pemerintah, Trade Confirmation dengan nilai transaksi sampai dengan Rp10 juta telah diberikan fasilitas pembebasan dari Bea Meterai.

Nilai Emisi IPO di BEI Sudah Capai Rp 3,18 Triliun

Nilai perhelatan initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini sepertinya tidak sefantastis tahun lalu. Perkiraan ini tercermin dari pipeline IPO yang sudah ada.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyebut, sudah ada 12 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di pasar modal Indonesia sejak awal 2022 hingga 25 Maret lalu. Nilai emisi yang dicatatkan mencapai Rp 3,18 triliun.

Sedang hingga saat ini, ada 32 perusahaan yang berencana mencatatkan sahamnya di BEI dengan estimasi nilai emisi sekitar Rp 29,13 triliun.

"Total nilai fundraise tersebut telah memperhitungkan harga saham tertinggi yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah dipublikasikan melalui sistem e-IPO. Berdasarkan catatan kami, terdapat anak perusahaan BUMN yang berencana mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia," kata Nyoman Yetna kepada wartawan, Selasa (29/3/2022).

Dari 32 perusahaan yang akan melantai di bursa, 2 di antaranya termasuk kategori perusahaan dengan aset skala kecil atau di bawah Rp 50 miliar. Kemudian, ada masing-masing 15 perusahaan kategori aset skala menengah dan besar, atau senilai Rp 50 miliar ke atas.

Rinciannya, ada 1 perusahaan dari sektor Basic Materials, 2 sektor Industrials, 2 sektor Transportation & Logistic, 5 sektor Consumer Non-Cyclicals, 6 sektor Consumer Cyclicals, 3 sektor Technology, 2 sektor Healthcare, 4 sektor Energy, 4 sektor Properties & Real Estate, dan 3 berasal dari sektor Infrastructures.

"Pada tahun 2022 ini kami optimis penggalangan dana di pasar modal Indonesia masih bertumbuh dengan baik yang ditunjang oleh keberlangsungan pemulihan ekonomi. Berdasarkan data kami, beberapa indikator pasar modal seperti minat perusahaan yang akan melakukan penggalangan dana dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan pertumbuhan positif. Jumlah investor di pasar modal Indonesia juga mengalami tren yang meningkat," katanya.

(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular