
Shanghai Lockdown, Harga Minyak Down! Turun Sampai 2%...

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia masih menjalani tren koreksi. Perkembangan konflik Rusia-Ukraina serta pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) di China menjadi penyebab penurunan harga si emas hitam.
Pada Rabu (30/3/2022) pukul 06:50 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 110,23/barel. Anjlok 2% dari posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, harga komoditas ini ambles 2,87% secara point-to-point.
Sedangkan yang jenis light sweet harganya US$ 104,24/barel. Turun 1,62%. Selama seminggu ke belakang, harga turun 2,83% secara point-to-point.
Perkembangan konflik Rusia-Ukraina menjadi salah satu faktor penyebab koreksi harga minyak. Moskow berjanji akan mengurangi intensitas serangan ke Ukraina, terutama di ibu kota Kyiv dan sejumlah kota besar lainnya. Langkah ini ditempuh seiring tengah berlangsungnya pembicaraan damai antara kedua negara di Turki.
"Keputusan telah dibuat, yaitu mengurangi aktivitas militer dalam skala besar di Kyiv dan mengarah ke Chernihiv," ungkap Alexander Formin, Wakil Menteri Pertahanan Rusia, sebagaimana diwartakan Reuters.
Apabila Rusia dan Ukraina berhasil berdamai, maka ada harapan Negeri Beruang Merah bisa lepas dari sanksi. Salah satunya adalah sanksi larangan ekspor minyak.
Dengan demikian, minyak dari Rusia bisa kembali masuk ke pasar dunia. Ini tentu bisa mengurangi tekanan kenaikan harga mengingat Rusia adalah salah satu produsen utama minyak di pasar global.
