
Nikel Ambyar! Dua Hari Harga Turun Hampir 10%...

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia melanjutkan pelemahan pada hari ini setelah anjlok 7,8% pada perdagangan kemarin. Penyebaran virus Covid-19 di China masih jadi pemberat harga nikel dunia.
Pada Selasa (29/3/2022) pukul 15.20 WIB harga nikel tercatat US$ 32.020/ton, turun 2,15% dibandingkan harga penutupan kemarin. Jadi dalam dua hari, harga timah ambles nyaris 10%.
Pemerintah Kota Shanghai, China, memutuskan untuk melakukan penguncian atau lockdown secara bertahap di wilayah kota itu. Hal ini dilakukan setelah jumlah kasus Covid-19 naik cukup tinggi.
Pihak berwenang mengatakan mereka akan membagi Shanghai menjadi dua menggunakan patokan Sungai Huangpu. Distrik di sebelah timur sungai, dan beberapa di baratnya, akan dikunci dan diuji antara 28 Maret dan 1 April. Area yang tersisa akan dikunci dan diuji antara 1 dan 5 April.
Dikatakan juga bahwa semua perusahaan dan pabrik akan menangguhkan produksi atau bekerja dari jarak jauh selama lockdown. Pengecualian bagi mereka yang terlibat dalam menawarkan layanan publik atau memasok makanan.
Kota ini mencatat 2.631 kasus tanpa gejala baru, yang menyumbang hampir 60% dari total kasus baru tanpa gejala di China hari itu. Ditambah 47 kasus baru dengan gejala.
Sementara itu, China melaporkan total 4.448 infeksi tanpa gejala baru pada 26 Maret, naik dari 4.430 sehari sebelumnya. Angka ini membuat China telah mengkonfirmasi 143.240 kasus sejak pandemi. Angka kematian tetap berada di 4.638 kasus.
China adalah konsumen terbesar nikel di dunia sebesar 1,31 juta ton pada 2020, mengacu data Statista. Akibatnya permintaan berpotensi turun, harga pun mengikuti.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Omicron Makan Korban Jiwa, Harga Nikel Jatuh!