Giliran Presiden Direktur Beli Saham Unilever, Sinyal Apa?

vap, CNBC Indonesia
Selasa, 29/03/2022 15:36 WIB
Foto: Unilever (AP/Tatan Syuflana)

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah Direktur PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Ainul Yaqin diketahui memborong saham UNVR, kali ini giliran Presiden Direktur Ira Noviarti yang memborong saham UNVR. 

Berdasarkan keterbukaan informasi, Selasa (29/3/2022), Ira diketahui memborong 870.000 saham dari awalnya tidak memiliki sama sekali. 

Ira membeli saham UNVR di harga Rp 3.460 per saham, sehingga nilai transaksinya mencapai Rp 3,01 miliar. Transaksi tersebut dilakukan pada Senin, 28 Maret 2022 kemarin. 


"Tujuan dari transaksi adalah investasi, dengan status kepemilikan saham adalah langsung," ungkap Reski Damayanti, Direktur dan Sekretaris Perusahaan UNVR, Selasa (29/3/2022). 

Sebelumnya, Direktur Unilever Indonesia Ainul Yaqin juga diketahui menambah kepemilikan saham dari 42.200 lembar menjadi 338.200 lembar.

Ainul Yaqin membeli 296.000 lembar saham dengan harga Rp 3.380 per lembar dengan tujuan investasi dengan kepemilikan saham langsung.

Dengan demikian, nilai transaksi tersebut mencapai sekitar Rp 1 miliar. Transaksi tersebut dilakukan pada 24 Maret 2022 lalu. 

Pada perdagangan hari ini, Selasa (29/3/2022), saham UNVR ditutup naik 0,58% di level Rp 3.480 per saham. Total transaksi mencapai Rp 145,48 miliar dengan volume perdagangan sebesar 41,39 juta saham.

Sejak awal tahun (ytd), saham UNVR masih anjlok 15,33%. Market cap UNVR saat ini sebesar Rp 132,76 triliun. 

Pada kesempatan terpisah, dalam laporan riset PT BRI Danareksa Sekuritas, analis Natalia Sutanto mengatakan bahwa penurunan harga saham UNVR sudah masuk fase bottoming dan memberikan rating BUY atas saham ini dengan target harga di Rp 4.300/saham.

"Harga saham UNVR sudah berada di level terendah dalam periode 5 tahun terakhir dengan CAGR pendapatan -2% di 2016-2021. Pada harga saham saat ini, UNVR diperdagangkan pada PE FY22F 21,4x, masih lebih rendah dari rekan-rekan globalnya (23,9x). Perlu juga dicatat bahwa perusahaan menawarkan hasil dividen 4,5%. Kami rasa harga saham sudah berada di bawah," tulis Natalia dalam laporannya.


(vap/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi