Maaf Juragan Sawit, Hari Ini Harga CPO Ambles

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
29 March 2022 09:50
FILE PHOTO: A worker shows palm oil fruits at a plantation in Chisec, Guatemala December 19, 2018. REUTERS/Luis Echeverria/File Photo
Foto: Ilustrasi Kelapa Sawit (REUTERS/Luis Echeverria)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) di sesi awal perdagangan anjlok pada hari ini, Selasa (29/3/2022). Padahal, pekan lalu CPO berhasil melonjak 7% secara mingguan.

Mengacu pada data kepada Refinitiv, pukul 08:20 WIB harga CPO dibanderol di level MYR 5.873/ton atau anjlok 1,76%. Dengan begitu, harga CPO berhasil membukukan kenaikan 64,42%, tapi masih anjlok secara mingguan 1,58% dan drop 13,15% secara bulanan.

Kemarin, harga CPO Malaysia berakhir lebih rendah, setelah China mengumumkan lockdown selama sembilan hari di Shanghai karena pandemic Covid-19. Sementara itu, ekspor Malaysia di bulan Maret juga menipis sehingga menambah sentimen buruk untuk pasar.

Shanghai, merupakan pusat keuangan utama di China, mengumumkan dua tahap lockdown terhadap 26 juta penduduknya, di mana jembatan dan terowongan serta lalu lintas dibatasi untuk menekan lonjakan kasus Covid.

Harga minyak jatuh lebih dari US$5 karena kekhawatiran atas permintaan bahan bakar yang lebih lambat di China, membuat CPO menjadi pilihan yang kurang menarik untuk bahan baku diesel.

Menurut Kepala Penelitian Sunvin Group di Mumbai Anilkumar Bagani bahwa pasokan kedelai yang terbatas karena musim kemarau di Amerika Selatan, serta hambatan pasokan minyak bunga matahari di wilayah Laut Hitam akan mendukung harga CPO tetap tinggi.

Tapi harga komoditas yang mahal dengan cepat mengikis daya beli konsumen secara global.

Selain itu, Fitch Ratings juga memproyeksikan produksi CPO lebih tinggi di tahun ini akan membuat harga minyak sawit mentah akan menurun secara bertahap.

Hal tersebut dipicu oleh proyeksi peningkatan produksi CPO di Indonesia tahun ini, di mana target harga CPO akan menyentuh US$ 1.000/ton di tahun ini, US$ 700/ton di tahun 2023, dan US$ 600/ton di tahun setelahnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article DMO CPO Jadi 30%, Antara Konsumsi VS Energi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular