Rusia-Ukraina Siap Damai, Harga Minyak Ambrol Nyaris 7%!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
29 March 2022 07:35
Serngan Rusia ke Ukraina di desa Krasylivka di luar Kyiv, Ukraina
Foto: Seorang prajurit Ukraina berjalan melewati mobil yang terbakar, saat serangan Rusia di desa Krasylivka di luar Kyiv, Ukraina 26 Maret 2022. (REUTERS/Marko Djurica)

Perdamaian antara Rusia-Ukraina sepertinya sudah di depan mata. Kremlin memberi konfirmasi bahwa pembicaraa damai akan berlanjut pekan ini di Turki.

Perang Rusia-Ukraina sempat membuat harga minyak melambung, bahkan mencatat rekor. Maklum, Rusia adalah salah satu pemain utama di pasar minyak dunia. Serangan ke Ukraina membuat Rusia dijatuhi sanksi oleh Amerka Serikat (AS), yang salah satunya adalah larangan ekspor minyak.

Namun dengan perkembangan ini, yang mengarah ke gencatan senjata, ada harapan hubungan Rusia dengan negara-negara Barat bisa dipulihkan. Dengan begitu, minyak Rusia bisa kembali masuk ke pasar dunia sehingga kelangkaan pasokan bisa teratasi dan harga lebih terkendali.

Selain itu, pekembangan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) di China juga ikut melemahkan harga minyak. Pandemi yang kembali mengganas di Negeri Tirai Bambu membuat sejumlah wilayah menerapkan karantina wilayah alias lockdown.

Padahal China adalah negara importir minyak terbesar dunia. Lockdown akan membuat permintaan energi berkurang, termasuk minyak.

"Kekhawatiran lockdown akan meluas menyebabkan permintaan minyak turun sehingga harga mengikuti," ujar Andrew Lipow, Presiden Lipow Oil Associates yang berbasis di Houston (AS), seperti dikutip dari Reuters. Bjarne Schieldrop, Analis Komoditas SEB, menambahkan lockdown akan membuat perminyaan minyak di China pada April mendatang turun 800.000 barel/hari.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular