Mau Melantai di BEI Sekarang, Ini yang Bikin GoTo Pede
Jakarta, CNBC Indonesia - Langkah PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah lama dinanti-nanti oleh publik.
Namun, tidak sedikit publik yang menyangsikan terkait timing-nya, ketika GoTo memutuskan untuk go public pada awal tahun 2022 ini, mengingat harga komoditas sedang naik, ada perang Rusia dan Ukraina, serta memasuki era suku bunga tinggi.
Direktur Utama PT IndoPremier Sekuritas Moelonoto The mengatakan justru langkah IPO yang dilakukan GoTo pada waktu ini menunjukkan keyakinan GoTo terhadap kekuatan pasar modal dan kondisi makro Indonesia yang kondusif.
"Antusiasme tinggi para calon investor dalam menyambut rencana IPO GoTo menunjukkan kepercayaan mereka terhadap GoTo sebagai ekosistem digital terintegrasi terbesar di Indonesia," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (21/3/2022).
Sebagai ekosistem digital, GoTo menggabungkan tiga platform layanan-on-demand, e-commerce, dan financial technology. Menurut Euromonitor, berdasarkan persentase nilai transaksi bruto (GTV) proforma Perusahaan tahun 2020 terhadap PDB Indonesia tahun 2020, ketiga platform tersebut mampu melayani dua pertiga kebutuhan konsumsi rumah tangga Indonesia.
Para calon investor juga menunjukkan kepercayaan pada pertumbuhan kinerja bisnis GoTo yang terus mengalami peningkatan, khususnya sejak integrasi antara Gojek, Tokopedia dan GoTo Financial, lanjut Moelonoto.
Corporate Secretary GoTo Koesoemohadiani (Diani) menambahkan, IPO ini merupakan tahap awal dari fase pertumbuhan berikutnya bagi GoTo.
"Kami berharap bisa bertumbuh bersama dengan para investor untuk mendorong kemajuan bagi seluruh ekosistem GoTo dan sektor ekonomi digital serta pasar modal di Indonesia," ujarnya.
Seiring tingginya minat calon investor berinvestasi di GoTo, Perusahaan mengundang para calon investor yang memenuhi syarat, untuk berpartisipasi dalam Program Saham Gotong Royong, yang notifikasinya tersedia pada aplikasi Gojek, Tokopedia, atau GoBiz. Selain itu, untuk masyarakat luas, pemesanan saham dapat dilakukan dengan mekanisme e-IPO melalui perusahaan sekuritas kepercayaan mereka.
Minat tinggi para calon investor dalam enam hari pertama periode penawaran awal, khususnya yang mengambil bagian melalui Program Saham Gotong Royong, terlihat dari laman undangan berinvestasi yang telah dibaca hingga 11 juta kali di aplikasi Gojek, Tokopedia dan GoBiz.
Selain itu, struktur rencana IPO GoTo yang dirancang untuk menarik kepercayaan calon investor, seperti skema Opsi Penjatahan Lebih dalam rangka stabilisasi harga (greenshoe) serta penerapan saham dengan hak suara multipel (SHSM) yang dapat memastikan terjaganya visi dan misi jangka panjang perusahaan, turut mendorong minat calon investor terhadap saham GoTo.
Seperti diketahui, dalam IPO ini, GoTo menawarkan sebanyak 48 miliar saham baru Seri A dengan kemungkinan ditingkatkan sampai dengan sebanyak-banyaknya 52 miliar saham baru dan mewakili hingga 4,35% dari modal ditempatkan dan disetor Perusahaan setelah selesainya IPO (tidak termasuk saham tambahan dari opsi penjatahan lebih).
Dengan jumlah saham yang ditawarkan, perusahaan dapat mengumpulkan dana setidaknya Rp 15,2 triliun (US$ 1,1 miliar), dengan tambahan Rp 2,3 triliun (US$ 160 juta) dari greenshoe.
Grup GoTo berencana menggunakan dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi, untuk modal kerja guna mendukung strategi pertumbuhan perusahaan.
Masa Penawaran Awal telah diperpanjang hingga hari ini terakhir, 24 Maret 2022 dan rentang harganya adalah Rp 316 hingga Rp 346 per lembar saham.
Dengan kisaran harga tersebut, kapitalisasi pasar saat pencatatan saham di BEI diperkirakan mencapai antara Rp 376,6 triliun (US$ 26,2 miliar) dan Rp 413,7 triliun (US$ 28,8 miliar).
Perkiraan tanggal efektif adalah pada 30 Maret 2022. Diharapkan, penawaran umum perdana saham bisa digelar pada 1-5 April 2022.
Selanjutnya, tanggal pencatatan saham pada PT Bursa Efek Indonesia diharapkan pada 7 April 2022.
GoTo telah menunjuk PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek atau joint lead underwriters untuk IPO.
(vap/vap)