
Emiten Grup Sinar Mas Ini Cetak Laba US$ 120,08 Juta di 2021

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten Grup Sinar Mas yang bergerak di bidang pertambangan dan penyediaan tenaga listrik, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) mencatat kinerja positif sepanjang 2021.
Mengutip laporan keuangan perseroan, Rabu (23/3/2022), pada 2021 perseroan berhasil mencatatkan laba hingga US$ 120,077 juta, berbalik dari rugi hingga US$ 82,821 juta pada 2020.
Positifnya kinerja keuangan ini tidak lepas dari meroketnya pendapatan.
DSSA memperoleh pendapatan usaha yang naik dari US$ 1,51 miliar menjadi US$ 2,16 miliar, atau naik 43,6% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Beban pokok penjualan turut terkerek seiring naiknya pendapatan usaha. Beban pokok penjualan tercatat US$ 1,26 miliar, naik 28,9% dari US$ 979,4 juta pada 2020.
Usut punya usut, pada 2020 lalu DSSA menderita rugi pelepasan investasi entitas anak hingga US$ 70,09 juta. Sedangkan, perseroan tidak menderita rugi dari pos ini pada 2021.
DSSA baru-baru ini menerima fasilitas pinjaman dengan tenor 60 bulan dengan jaminan antara lain dengan aset perusahaan tambang tersebut. Tanggal kejadian transaksi berlangsung pada Kamis (20/1).
Rencananya, fasilitas pinjaman ini akan digunakan Dian Swastatika Sentosa (DSSA) antara lain untuk pengembangan usaha perusahaan dan entitas anak.
"Fasilitas pinjaman ini menyebabkan rasio utang terhadap ekuitas perseroan meningkat sekitar 8%," jelas manajemen DSSA dalam keterbukaan informasi.
Pada keterbukaan informasi yang berbeda di tanggal yang sama, Dian Swastatika (DSSA) juga mengumumkan, entitas anak usaha tidak langsung perseroan Stanmore SMC Holdings Pty Ltd (SMC) juga telah menandatangani perjanjian pinjaman sindikasi senilai US$ 625 juta atau Rp 8,94 triliun dengan jatuh tempo 5 tahun.
Adapun lembaga pembiayaan yang memberikan fasilitas tersebut adalah Varde Partners, Canyon Capital Advisors LLC, Farallon Capital Asia Pte. Ltd, dan sejumlah lembaga lainnya.
Fasilitas pinjaman tersebut, yang akan dijamin dengan aset SMC, akan digunakan sebagai salah satu sumber pendanaan atas pelaksanaan rencana akuisisi seluruh saham Dampier Coal (Queensland) Pty Ltd dari perusahaan pertambangan Australia BHP Minerals Pty Ltd (BHP).
Sebelumnya, pada 8 November 2021, SMC dan BHP telah menandatangani Share Sale and Purchase Agreement (SSPA), di mana SMC merencanakan untuk melakukan akuisisi atas 100,00% saham Dampier dari BHP, dengan nilai transaksi sampai dengan sebesar US$ 1,35 miliar.
Manajemen Dian Swastatika Sentosa (DSSA) menjelaskan, fasilitas pinjaman ini menyebabkan rasio utang terhadap ekuitas meningkat sekitar 34%.
(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dari Batu Bara, Grup Sinar Mas DSSA Masuk Bisnis Kesehatan
