Muncul Lagi! Robot Trading Fahrenheit Banyak Memakan Korban

dhf, CNBC Indonesia
22 March 2022 18:15
Infografis/Kena Tipu Rp 117 T, Begini Modus Busuk Investasi Bodong di RI/Aristya Rahadian
Foto: Infografis/Kena Tipu Rp 117 T, Begini Modus Busuk Investasi Bodong di RI/Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Belum kelar kasus Binomo Cs, muncul kasus lain yang tak kalah bikin heboh. Bukan binary option, tapi robot trading bernama Fahrenheit.

Sejumlah pihak mulai melaporkan investasi bodong berkedok robot trading ini. Salah satunya, Chris Ryan.

Selama menggunakan robot trading bernama Fahrenheit, artis Chris Ryan mengatakan bahwa dirinya beserta korban lainnya telah mengalami kerugian hingga Rp 30 miliar.

"Saya dan tim mengalami kerugian di atas Rp 30 miliar," ujar Chris seperti dikutip dari Detik.com, Selasa (15/3/2022).

Chris menyebut robot trading Fahrenheit ini memiliki sistem seperti trading asli. Jadi, Chris awalnya tak menyangka Fahrenheit masuk klasifikasi investasi bodong.

"Sistemnya itu real trading. Yang kami pikir tadinya adalah trading, di saat masa pandemi seperti ini, kami melihat ini adalah potensi digital ekonomi, di mana kita bisa menambah tambahan masukan income dari digital trading. Yang kami pikir tadinya adalah trading, dan di saat regulator masuk dan memberantas investasi bodong, sebenarnya kami santai-santai saja karena kami tidak berpikir Fahrenheit adalah investasi bodong," tuturnya.

Chris Ryan lalu membeberkan kejanggalan mulai terjadi pada Januari 2022. Para member tidak bisa melakukan withdraw atau penarikan uang dari Fahrenheit. Hal tersebut berlangsung hingga Maret 2022. Chris menduga total kerugian korban mencapai Rp 5 triliun.

"Selama satu jam me-margin call-kan, me-loss-kan, semua investasi hilang dan itu diduga sampai Rp 5 triliun," tuturnya.

Di sisi lain, salah satu korban yang pertama kali melaporkan kasus tersebut, Murni Wyati, juga ikut menjelaskan bagaimana robot trading Fahrenheit telah merugikan dirinya beserta ratusan korban lainnya.

"Kami (tujuh orang) melaporkan penipuan investasi robot trading Fahrenheit yang dimanipulasi dan tidak sewajarnya. Anggota ada 700 sampai 1.000 orang, khusus di sekitar 700 dan ada paguyuban lain yang belum sampai di sini dan akan segera menyusul," jelas Murni.

Dikatakannya, investasi yang dilakukan para nasabah dari kisaran USD 500 sampai USD 1,5 juta.

"Awalnya aman-aman saja trading tiap hari profit, lalu pada tanggal 28 Januari itu diberhentikan dengan alasan mengurus perizinan. Dan dibekukan karena izinnya tidak lengkap, kemudian mereka menjanjikan 25 Februari akan trading dan bisa withdraw. Pada akhirnya tidak terjadi, diundur sampai 7 Maret, malamnya tiba-tiba trading lagi dan minusnya luar biasa. Yang terus-menerus tanpa stop sampai uang terkuras," katanya.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular