China Dikepung Omicron, Harga Tembaga Melemah

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
22 March 2022 14:20
FILE PHOTO: Workers pour melted copper in a mould to make utensils and accessories inside a workshop in Srinagar March 27, 2014. REUTERS/Danish Ismail/File Photo
Foto: REUTERS/Danish Ismail/File Photo

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia melemah pada perdagangan siang hari ini karena lonjakan angka Covid-19 di China dikhawatirkan menekan permintaan tembaga.

Pada Selasa (22/3/2022) pukul 13.15 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 10.256,5/ton, melemah 0,37% dibandingkan dengan harga penutupan kemarin.

China pada Selasa melaporkan rekor harian kelima berturut-turut untuk kasus tanpa gejala Covid-19 yang ditularkan secara lokal karena varian Omicron. Virus yang sangat menular tersebut mempersulit upaya untuk menghentikan penyebaran Covid-19.

Shanghai melaporkan 865 infeksi tanpa gejala yang ditularkan di dalam negeri, naik dari 734 sehari sebelumnya.

Termasuk infeksi di Shanghai, China melaporkan 2.281 kasus baru yang ditularkan secara lokal, naik dibandingkan dengan 1.947 sehari sebelumnya.

Secara total, China melaporkan 134.564 kasus dengan gejala yang dikonfirmasi, baik infeksi lokal maupun luar negeri.

Lonjakan kasus Covid-19 di China dikhawatirkan akan mengganggu permintaan tembaga mengingat kebijakan 0 kasus yang dianut. Sehingga pengetatan akan dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19.

China sendiri adalah konsumen tembaga olahan terbesar di dunia dengan mengonsumsi 54 persen dari total volume konsumsi tembaga dunia, melansir data Statista.

Sehingga tingginya kasus Covid-19 memberi risiko bagi permintaan tembaga. Permintaan turun, harga mengikuti.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Stok Tembaga Langka, Barang di Gudang Terendah 47 Tahun!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular