Powell Janji Perangi Inflasi, Perak Jadi Tak Bergigi

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
22 March 2022 09:05
Petugas menunjukkan cincin perak di pasar mas Cikini, Senin, 22/11. Harga perak dunia turun pada perdagangan ini di tengah kebimbangan antara potensi inflasi yang lebih tinggi dan sikap The Fed yang menahan suku bunga. Harga perak di pasar spot tercatat US$ 15,0200/troy ons, turun 0,12% . Pantauan CNBC Indonesia di lokasi. Harga perak terpantau stabil Di toko Bukit Mas, harga perak dijual per-ring seharga Rp700 ribu. Di Toko Yossi berlian perak dijual per gram seharga Rp200 ribu.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Perhiasan Perak (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia melemah pagi ini setelah ketua bank sentral AS (The Fed), Jerome Powell, mengatakan akan lebih agresif dalam menghadapi inflasi.

Pada Selasa (22/3/2022) pukul 08:25 WIB harga perak di pasar spot tercatat US$ 25,12/ons, melemah 0,31% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Powell mengatakan "inflasi terlalu tinggi" dan berjanji untuk mengambil "langkah-langkah yang diperlukan" untuk mengendalikan harga. Dia berujar kenaikan suku bunga bisa berubah dari kenaikan seperempat poin persentase (bps) ke kenaikan yang lebih agresif yaitu setengah basis poin jika perlu.

Pernyataan di National Association for Business Economics tersebut diucapkan kurang dari seminggu setelah The Fed menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2018.

"Kami akan melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan stabilitas harga. Secara khusus, jika kami menyimpulkan kenaikan suku bunga lebih dari 25 basis poin tepat dilakukan, kami akan melakukannya. Dan jika kami memutuskan perlu melakukan pengetatan di luar dari kebiasaan yang normal, kami juga akan melakukannya," kata Powell sebagaimana dilansir CNBC International, Senin (22/3/2022).

Pasca pidato tersebut, pelaku pasar melihat ada probabilitas sekitar 60% The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan depan, setelah menaikkan 25 basis poin menjadi 0,25-0,5% pada pekan lalu.

Hal ini jadi sentimen negatif bagi perak. Sebab suku bunga merupakan salah satu 'musuh' utama perak, ketika suku bunga di AS naik maka daya tarik perak sebagai aset tanpa imbal hasil akan menurun. Selain itu, opportunity cost berinvestasi perak juga akan mengalami peningkatan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Tenaga Kerja AS Oke, Harga Perak Ikut Naik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular