Meroket 3%, Dolar Australia Kini Lebih Mahal Dari Singapura

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
21 March 2022 12:45
An Australia Dollar note is seen in this illustration photo June 1, 2017. REUTERS/Thomas White/Illustration
Foto: Dolar Australia (REUTERS/Thomas White)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Australia dan Singapura mampu mencatat penguatan melawan rupiah pada pekan lalu. Tetapi, dolar Australia mampu meroket hanya dalam 3 hari perdagangan saja, membuat harganya lebih kini lebih mahal ketimbang dolar Singapura.

Melansir data Refinitiv, dalam pada periode Rabu - Jumat pekan lalu, dolar Australia melesat 3,12% melawan rupiah ke Rp 10.630/AU$. Sementara pada perdagangan hari ini mengalami pelemahan 0,2% tetapi masih mampu bertahan di atas Rpo 10.600/AU$.

Sebaliknya, dolar Singapura meski sukses menguat 5 hari beruntun, tetapi total penguatannya kurang dari 1%, dan saat ini berada di bawah Rp 10.560/SG$.

Salah satu pemicu penguatan dolar Australia yakni turunnya tingkat pengangguran. Biro Statistik Australia pagi tadi melaporkan tingkat pengangguran turun menjadi 4% di bulan Februari, yang merupakan level terendah dalam lebih dari 13 tahun terakhir.

Sepanjang bulan lalu, perekonomian Australia juga mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 77.400 orang, jauh lebih tinggi dari bulan Januari 28.300 orang.

Dengan penurunan tersebut, pasar melihat peluang bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) menaikkan suku bunga sebelum akhir tahun ini semakin besar. Pasar finansial bahkan memprediksi RBA bisa menaikkan suku bunga di awal Juni.

Selain itu, sentimen terhadap dolar Australia juga jauh membaik, terlihat dari posisi jual (short) spekulatifnya yang menurun drastis. Berdasarkan data dari Commodity Futures Trading Commission (CFTC) yang dirilis Sabtu lalu, posisi net short pada pekan yang berakhir 15 Maret tercatat sebanyak 44.856 kontrak, turun lebih dari 40% dari pekan sebelumnya 78.195 kontrak.

Di bulan ini, dolar Australia bergerak bak roller coaster melawan rupiah. Pada Senin (7/3) lalu sempat menyentuh Rp 10.700/AU$ yang merupakan level tertinggi dalam 4 bulan terakhir. Setelahnya malah nyungsep menyentuh kisaran Rp 10.260/AU$ pada Selasa pekan lalu, sebelum melesat 3% lebih dalam 3 hari dan kini kembali ke atas Rp 10.600/AU$.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Kabar Gembira di Awal 2023, Rupiah Siap Ngegas!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular