
Ini yang ADHI Lakukan Hingga Laba Bersih Melesat 130%

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja keuangan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) sepanjang tahun lalu moncer. Laba perusahaan melesat.
Namun, kenaikan tersebut terjadi di tengah pertumbuhan pendapatan yang relatif tidak terlalu tinggi. Pendapatan perusahaan naik 6,45% secara tahunan menjadi Rp 11,53 triliun dari sebelumnya Rp 10,83 triliun.
Grup melakukan seleksi terhadap belanja modal di tahun 2021 dengan ketat. Ini menjadi alasan terdapat penurunan yang signifikan pada arus kas investasi perusahaan sebesar 82,4% secara tahunan.
Dengan strategi itu, ADHI lebih selektif dalam memilih proyek investasi mengingat sebagian besar APBN untuk konstruksi dialihkan sektor kesehatan. Sedangkan dari sektor properti, ADHI melakukan penguatan pemasaran di area properti seperti bekerjasama dengan pihak kampus, bekerjasama dengan perbankan untuk mendapatkan potongan kredit.
Dengan proyek yang lebih selektif, secara tidak langsung membuat ADHI mampu menghambat potensi membengkaknya pinjaman untuk pendanaan proyek. ADHI juga juga mengajukan relaksasi perbankan baik dari sisi rate bunga, pokok pinjaman dan tenor.
Belum berhenti sampai di situ. ADHI juga mengajukan permohonan perpanjangan jatuh tempo fasilitas Non Cash Loan (NCL) Facilities.
Semua strategi tersebut membuat ADHI hanya mencatat kenaikan beban keuangan sekitar 8,8% secara tahunan menjadi Rp 864,49 miliar. Pada saat yang sama, ADHI mencatat kenaikan bagian laba ventura bersama 130% secara tahunan menjadi Rp 361,82 miliar.
Alhasil, ADHI membukukan laba sebelum pajak Rp 99,23 miliar, naik dari sebelumnya Rp 39,73 miliar pada 2020. Kenaikan ini pula yang mendorong ADHI membukukan laba bersih Rp 55,18 miliar, lompat 130% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 23,98 miliar.
(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Laba Adhi Karya Naik Tipis, Sekarang Tunggu Tambahan Modal
