The Fed Naikkan Suku Bunga, Kurs Dolar Singapura Jadi Liar

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
17 March 2022 14:25
Ilustrasi Penukaran Uang (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Penukaran Uang (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rabu kemarin nilai tukar dolar Singapura menguat tajam melawan rupiah hingga kembali ke atas Rp 10.500/US$. Sementara pada perdagangan Kamis (17/3) mata uang Negeri Merlion ini bergerak liar.

Melansir data Refinitiv, dolar Singapura pagi ini sempat merosot 0,35%, sebelum berbalik menguat tipis dan pada pukul 12:38 WIB berada di Rp 10.525/SG$, melemah tipis 0,04% di pasar spot.

Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Federal Reserve (The Fed) yang menaikkan suku bunga dini hari tadi menjadi penggerak utama pasar mata uang hari ini. Tidak hanya menaikkan suku bunga, The Fed juga mengindikasikan akan menaikkan suku bunga 6 kali lagi.

Meski demikian, tidak ada gejolak di pasar finansial global, malahan aset-aset berisiko kembali diburu, menjadi indikasi membaiknya sentimen pelaku pasar.

Di sisi lain, agresifnya The Fed bisa akan membuat Bank Indonesia menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. BI sebelumnya memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga 4 kali di tahun ini, tetapi nyatanya bakal 7 kali dilakukan

BI mengumumkan kebijakan moneter hari ini mulai pukul 14:00 WIB. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan BI 7 Day Reverse Repo Rate bertahan di 3,5%. Dari 15 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus tersebut hanya satu yang memproyeksi BI akan menaikkan suku bunga acuan bulan ini.

"BI mungkin tidak menaikkan suku bunga minggu ini tetapi mereka akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat, kemungkinan di Mei. Kami memperkirakan suku bunga acuan BI akan berada di 4,5% di akhir tahun," ujar Ekonom OCBC Wellian Wiranto.

Wellian menjelaskan di bulan Mei, kemungkinan inflasi Indonesia akan naik setelah melewati periode Ramadan dan Lebaran (April-Mei).

"Beberapa bahan makanan bahkan sudah melonjak harganya. Ada risiko kenaikan BBM juga. Tekanan inflasi yang dihadapi Indonesia ke depan tidaklah kecil," tambahnya.
Jika ada indikasi BI menaikkan suku bunga di bulan Mei, rupiah bisa memiliki tenaga tambahan untuk menguat melawan dolar Singapura.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gegara Ini Rupiah Sulit Tumbangkan Dolar Singapura

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular