Dari Tender Offer BFIN Hingga Market Cap Jumbo GoTo
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup tertekan pada perdagangan Selasa (15/3/22), menyusul koreksi harga komoditas secara besar-besaran terutama di sektor energi.
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG ditutup di 6.918,18 atau melemah 0,49% meski sempat dibuka naik 0,23% ke 6.968,349. Masih akan banyak sentimen yang bakal mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini.
Cermati kabar pasar serta kabar emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan Rabu (16/3/2022).
1. BFIN Peroleh Pernyataan Efektif Tender Offer
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan pernyataan efektif untuk rencana penawaran tender sukarela (tender offer) Trinugraha Capital & Co SCA (TC) atas salam emiten pembiayaan PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN). Pernyataan dari OJK tersebut efektif sejak 11 Maret 2022.
TC berencana untuk menambah kepemilikan saham yang dimiliki saat ini sebesar 2,81% dengan membeli saham perseroan yang tersedia pasar modal dengan jumlah sebanyak-banyaknya sebesar 57,12% di harga penawaran senilai Rp 1.200 per saham.
2. Laba Chandra Asri Petrochemical 'Ngegas'...
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mencatat kenaikan pendapatan sekaligus laba bersih sepanjang 2021. Kenaikan ini ditopang melejitnya harga penjualan rata-rata produk petrokimia yang lebih tinggi dibandingkan 2020.
Dalam keterangan tertulisnya, terlihat pendapatan bersih TPIA per akhir 2021 mencapai US$2,58 miliar. Nilai ini naik 42,8% secara tahunan dibanding posisi per 2020 yaitu US$1,80 miliar.
Laba bersih perusahaan melonjak 194,9% secara tahunan dari US$51,5 juta menjadi US$152 juta per Desember 2021. EBITDA perusahaan meningkat menjadi US$356,2 juta dibandingkan posisi 2020 di angka US$186,7.
"Tahun 2021 merupakan tahun yang penting bagi Chandra Asri. Kami sangat senang mengumumkan kinerja yang solid dalam lingkungan yang dinamis. Perseroan berhasil mempertahankan kelangsungan usaha, mencapai keunggulan operasional, dan ketahanan finansial yang berkelanjutan," kata Direktur TPIA Suryandi, Selasa (15/3/2022).
3. Laba Wijaya Karya (WIKA) Anjlok 36% pada 2021
Emiten BUMN karya PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mencatat kinerja kurang memuaskan sepanjang 2021 lalu. Meski pendapatan bersih perusahaan naik, namun di waktu yang sama laba bersih perseroan turun dibanding raihan 2020.
Berdasarkan laporan keuangan tahunan perusahaan yang dikutip Selasa (15/3/2022), WIKA tercatat memiliki laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 117,66 miliar.
Nilai ini turun 36,65% secara YoY dibandingkan dengan posisi akhir 2020 sebesar Rp 185,76 miliar. Penurunan laba bersih terjadi meski pendapatan neto perusahaan melonjak 7,7% YoY. Per akhir 2021, pendapatan bersih WIKA mencapai Rp 17,8 triliun, naik dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp 16,53 triliun.
4. Pasca IPO, Market Cap GoTo Bisa Capai Rp 413,7 T
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk telah menetapkan harga penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) di kisaran Rp 316 - Rp 346 per lembar saham.
Dengan kisaran harga untuk IPO pada Rp 316 hingga Rp 346 per saham tersebut, kapitalisasi pasar (market cap) saat pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan mencapai antara Rp 376,6 triliun (US$ 26,2 miliar) dan Rp 413,7 triliun (US$ 28,8 miliar)
"Kapitalisasi pasar akan mencapai Rp 413,7 triliun, yang berpotensi menjadi salah satu saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia," jelas David dalam due diligence meeting & public expose penawaran umum perdana saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Selasa (15/3/2022).
Dalam IPO ini, GoTo menerapkan skema stabilisasi harga saham, yang dikenal sebagai skema Greenshoe. Melalui opsi greenshoe merupakan upaya GoTo untuk menjaga stabilnya pergerakan harga saham saat ditransaksikan di pasar sekunder atau pasca-IPO.
Dalam prospektus disebutkan, GoTo menawarkan harga saham Rp 316- Rp 346/unit dengan proyeksi perolehan dana Rp 17,99 triliun.
5. Setelah GoTo, Ada Lagi Nih yang Mau IPO, Sigma Energy (SICO)
Perusahaan yang akan melakukan penawaran perdana saham (Initial Public Offering/IPO) kembali bertambah. Setelah PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), rencana IPO juga datang dari PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO).
Perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha penyewaan alat untuk monetisasi minyak dan gas suar bakar ini akan menawarkan 270 juta saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 50 per lembar. Jumlahnya maksimal 29,67% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perusahaan.
Harga penawaran saham perusahaan ada di rentang Rp 190 - Rp 230 per lembar. Dari IPO ini, Sigma Energy Compressindo berpotensi meraih dana maksimal Rp 62,1 miliar.
"Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 27 juta Waran Seri I yang menyertai Saham Baru Perseroan atau sebanyak-banyaknya 4,22% total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini disampaikan," tulis prospektus perusahaan, Selasa (15/3/2022).
(RCI/dhf)