Waspada! Jelang Kenaikan Suku Bunga AS, Harga Perak Merosot
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia bergerak dalam tren bearish. Bahkan kemarin harganya jatuh hingga 3%.
Penyebabnya investor yang memilih sikap wait and see menanti hasil pertemuan the Federal Reserve yang dilakukan bertepatan dengan dialog perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Pada Selasa (15/3/2022) pukul 08.52 WIB harga perak dunia tercatat US$ 24,85 WIB, turun 0,66% dibandingkan dengan harga penutupan kemarin.
Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) tenor 10 tahun melesat menekan laju perak. Naiknya yield merespons kenaikan suku bunga yang diperkirakan akan diumumkan pada pertemuan The Federal Reserve (The Fed) esok hari waktu setempat.
Perak sebagai aset safe haven sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS karena meningkatkan biaya peluang memegang perak batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Suku bunga yang lebih tinggi, yang bertujuan untuk menahan inflasi, sehingga meredupkan kilau perak sebagai lindung nilai inflasi.
Di sisi lain harapan untuk kemajuan dalam pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina meningkatkan selera risiko pasar, sehingga mengurangi daya tarik perak.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/vap)