GoTo IPO Jaga Harga Saham dengan Greenshoe, Apa Itu?
Jakarta, CNBC Indonesia - PT GoTo Gojek Tokopedia akhirnya mengumumkan proses pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) dengan merilis prospektus pagi ini. Decacorn terbesar di Indonesia ini, menerapkan skema stabilisasi harga saham, yang dikenal sebagai skema GreenShoe.
Melalu opsi greenshoe merupakan upaya GoTo untuk menjaga stabilnya pergerakan harga saham saat di transaksikan di pasar sekunder atau pasca-IPO.
Dalam prospektus tersebut, GoTo menawarkan harga saham Rp 316- Rp346/unit dengan proyeksi perolehan dana Rp 17,99 triliun
Dalam menerapkan skema greenshoe, GoTo menetapkan sampai dengan sebanyak-banyaknya 15% dari jumlah saham yang ditawarkan pada saat IPO, atau 7,8 miliar saham, yang akan diambil dari saham tresury. Jika skema greenshoe ini dilakukan dan terlaksana secara optimal, maka total saham GoTo yang beredar di publik sebanyak-banyaknya 59.82,5 miliar lembar saham.
Dari sudut pandang investor, IPO dengan opsi greenshoe memberikan rasa aman bahwa setelah listing harga saham akan terus dijaga sehingga tidak jatuh di bawah harga penawaran perdananya. Strategi ini juga mencerminkan komitmen emiten yang lebih fokus pada pergerakan harga yang stabil ketimbang target dana IPO yang terlalu bombastis.
Aturan Green Shoe diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No.XI.B.4 tentang Stabilisasi Harga Saham dalam Rangka Penawaran Umum Perdana (IPO). Intinya, regulasi ini membolehkan emiten melakukan intervensi atau stabilisasi harga dengan ketentuan maksimal 15% dari saham IPO dengan jangka waktu pelaksanaan maksimal 30 hari.
Proses bookbuilding IPO GoTo akan dilangsungkan mulai tanggal 15-21 Maret 2022. Lalu tanggal resmi melantai di bursa akan ditetapkan dalam beberapa minggu ke depan.
Dari sudut pandang investor, IPO dengan opsi greenshoe dapat memberikan rasa aman lebih bahwa setelah listing harga saham akan terus dijaga sehingga tidak jatuh di bawah harga penawaran perdananya.
(hps/hps)