Covid-19 di China Ganas Lagi, Bursa Sahamnya Kolaps 5%

Tri Putra, CNBC Indonesia
Senin, 14/03/2022 17:05 WIB
Foto: Bursa China (Reuters/Aly Song)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks saham di China longsor di tengah kenaikan kasus Covid-19 Negara Tirai Bambu serta ketegangan antara Rusia dan Ukraina yang menyebabkan harga komoditas melesat.

Indeks Hang Seng di Hong Kong ambruk 4,97% setelah sempat ambruk 5% lebih dan memimpin koreksi indeks di China. Sementara di China daratan, indeks Shanghai tumbang 2,61% dan indeks Shenzhen drop 3,08%.

China saat ini sedang mengalami gelombang Covid-19 terparah sejak pandemi pertama kali merebak di negara tersebut 2020 silam.


Kasus harian Covid-19 di China melonjak lebih dari tiga kali lipat pada Minggu kemarin. China melaporkan 1.807 kasus Covid-19 bergejala lokal baru.

Kota-kota besar seperti Shenzhen menetapkan pembatasan aktifitas bisnis. Tetangga Shenzhen, Hong Kong juga saat ini sedang berperang melawan kenaikan kasus Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir.

"China saat ini sedang berperang menghadapi gelombang Covid-19 terbesar sejak lockdown nasional berakhir Maret 2020 silam," ujar analis ANZ Raymond Yeung dan Zhaopeng Xing.

"Apabila lockdown berkepanjangan, pertumbuhan ekonomi China akan berdampak parah. Meskipun demikian saat ini masih terlalu dini untuk merevisi perkiraan pertumbuhan GDP China di angka 5% di tahun 2022. Akan tetapi kami khawatir terhadap dampak dari 'partial lockdown' ini terhadap provinsi-provinsi yang kaya secara ekonomi," lanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat