BNI Genjot Investasi Digital, Jurus Ampuh Gaet Millenial.

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
11 March 2022 18:30
Dok: BNI
Foto: Dok: BNI

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) terus meningkatkan upaya akuisisi investor milenial karena memiliki jumlah dan potensi pertumbuhan yang besar. Salah satu upaya perseroan untuk itu adalah menggenjot investasi digital.

Pemimpin Divisi Wealth Management BNI Henny Eugenia berkata, saat ini based penetrasi internet di Indoensia sudah 70%. Hal tersebut menggambarkan perilaku nasabah yang saat ini lebih dominan berinvestasi melalui channel digital.

"Kita ada beberapa segmen yang terus kami tingkatkan kinerjanya. Untuk wealth management, ada namanya private. Ada juga prioritas yaitu Emerald. Ada juga segmen millennial yang ritel. Dan ini terus tumbuh dengan baik seiring dengan adopsi digital masyarakat," kata Henny, dikutip Jumat (11/3/2022).

Melalui infrastruktur digital, BNI mulai dapat menjangkau investor milenial di daerah. Dari sebelumnya terpelosok dan tidak terlacak, segmen nasabah ini sudah mampu berinvestasi dengan mudah hanya dengan telepon genggamnya.

Di samping itu, Henny tak menampik pertumbuhan ekonomi yang cukup baik di masa pemulihan saat ini telah membuat alokasi investasi dana masyarakat pun semakin besar. Bahkan, banyak pula millennial yang semakin melek dengan investasi dan mulai nabung saham sejak dini meski dengan nominal kecil.

"Kami berupaya untuk menjawab kebutuhan tersebut. Selain dengan sekuritas, BNI punya anak perusahaan sekuritas. Kami juga telah bekerja sama dengan 11 manajer investasi. Nasabah pun buka rekening BNI, lalu buka rekening reksadana, tinggal memantau, dan beli berbagai produk di BNI mobile banking," tuturnya.

Kendati potensi pertumbuhan dana segmen milenial cukup tinggi, Henny menuturkan literasi investasi masih tetap menjadi program yang terus diperkuat tahun ini. Terlebih, banyak hoax serta investasi bodong yang terus menggerus pertumbuhan riil investasi nasional.

"Tantangannya adalah banyak hoax, jangan sampai tergiur oleh return semata, tapi tidak melihat risiko dan salah melihat website dan semacamnya, serta literasi," paparnya.


(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lapkeu Ciamik, Saham BBNI Laris Diborong Asing!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular