Jelang Akhir Pekan, Saham Batu Bara Ramai-Ramai Melesat Lagi

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
11 March 2022 10:21
INFOGRAFIS, Khasiat Batu Bara RI bagi Dunia
Foto: Infografis/Batu Bara RI/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten batu bara naik ke zona hijau pada awal perdagangan hari ini, Jumat (11/3/2022), seiring tren kenaikan harga batu bara akhir-akhir ini.

Berikut saham-saham batu bara yang menguat, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.26 WIB.

  1. Golden Energy Mines (GEMS), naik +4,27%, ke Rp 4.640/unit

  2. Bumi Resources (BUMI), +3,77%, ke Rp 55/unit

  3. United Tractors (UNTR), +2,70%, ke Rp 26.650/unit

  4. Adaro Energy Indonesia (ADRO), +2,68%, ke Rp 3.060/unit

  5. Prima Andalan Mandiri (MCOL), +2,51%, ke Rp 3.670/unit

  6. Indika Energy (INDY), +2,03%, ke Rp 2.510/unit

  7. Indo Tambangraya Megah (ITMG), +2,03%, ke Rp 27.700/unit

  8. Harum Energy (HRUM), +1,97%, ke Rp 11.625/unit

  9. Adaro Minerals Indonesia (ADMR), +1,49%, ke Rp 1.705/unit

  10. ABM Investama (ABMM), +1,48%, ke Rp 1.715/unit

  11. Bukit Asam (PTBA), +1,44%, ke Rp 3.520/unit

  12. Alfa Energi Investama (FIRE), +1,09%, ke Rp 372/unit

  13. Mitrabara Adiperdana (MBAP), +1,06%, ke Rp 3.800/unit

  14. Atlas Resources (ARII), +0,82%, ke Rp 246/unit

Menurut data di atas, saham GEMS melesat 4,27% ke Rp 4.640/unit, usai naik 2,30% kemarin.

Saham BUMI juga terkerek naik 3,77% ke Rp 55/unit, rebound dari koreksi dalam 3 hari terakhir. Dalam sepekan, saham ini masih melemah 5,17%.

Saham UNTR dan ADRO juga kembali ke zona hijau pagi ini, dengan masing-masing naik 2,70% dan 2,68%.

Menurut data Refinitiv, dalam sebulan terakhir, harga batu bara di ICE Newcastle (Australia) sudah melonjak 55,10% secara point-to-point. Selama setahun terakhir, harga melambung 326,97%.

Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) ditutup di US$ 367,90/ton. Anjlok 13,81% dari hari sebelumnya. Maklum, para investor melakukan aksi ambil untung setelah harga si batu hitam telah melambung tinggi sebelumnya.

Harga batu bara bahkan diramal bisa melewati US$ 500 per ton tahun ini. Kenaikan tersebut didorong oleh meroketnya harga gas yang membuat negara-negara Eropa balik menggunakan batu bara sebagai sumber energi utama.

Kemarin, pemimpin Uni Eropa berkumpul untuk mendiskusikan seberapa besar dampak serangan Rusia ke Ukraina bagi ekonomi mereka serta respons apa yang dilakukan mereka untuk Rusia termasuk dampak sanksi ekonomi yang diberikan. Sanksi terhadap Rusia diyakini akan membuat pasokan batu bara terhambat.

"Jika ada gangguan transportasi pada pengiriman batu bara maka batas harga batu bara adalah langit," tutur Rystad Energy, seperti dikutip dari Reuters.

Ancaman berupa naiknya permintaan, sementara di sisi lain kekurangan akan supply akan menggerakkan pasar. Rusia memasok 40% gas alam ke Uni Eropa serta lebih dari seperempat pasokan minyak dan setengah pasokan batu bara ke kawasan tersebut.

Derita belum berakhir karena Australia sebagai salah satu pemasok utama batu bara juga mengalami persoalan berat. Pada Rabu (9/3), negara tersebut mendeklarasikan keadaan darurat akibat banjir. Kondisi tersebut akan semakin mengurangi pasokan batu bara dunia.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Komoditas Melesat, Sektor Batu Bara Jadi Sumber Cuan?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular