
Bukan Main! Batu Bara Bisa Terbang ke US$ 500/ton

Akibat harga gas terus melambung, pemerintah Uni Eropa mungkin mencari batu bara untuk mengatasi kekurangan pembangkit listrik karena penggunaan gas dikurangi. Namun, konsumen batubara akan kesulitan untuk mendapatkan tambahan batubara dari produsen alternatif karena keseimbangan pasokan dan permintaan batubara termal lintas laut internasional sangat ketat.
Harga gas Uni Eropa sempat melonjak ke Euro 227,2 Mega Watt per jam (MWh) pada Selasa (7/3/2022). Ini adalah rekor harga tertinggi sepanjang masa. Meskipun telah turun menjadi Euro 126,4/MWh, perlu dicatat bahwa harga gas Uni Eropa telah melonjak 597,3% dalam setahun terakhir.
Keadaan makin sulit karena sanksi terhadap Rusia membuat para pedagang mundur untuk membeli energi dari negara beruang merah tersebut.
Produsen dan pedagang melaporkan bahwa pembeli sudah mulai beralih dari batubara Rusia baik di pasar Atlantik maupun di Pasifik. Peralihan permintaan dari Rusia dan kurangnya pasokan yang tersedia jadi penggerak pasar.
Dalam sepekan terakhir, harga batu bara baik di Uni Eropa maupun Pasifik mengalami lonjakan besar. Sebagai tanda betapa ketat pasokan dan kecemasan pasar, perdagangan fisik batubara Newcastle FOB (6.000 kkal) dilaporkan pada Rabu pekan lalu pada harga US$400/ton.
Jerman berencana untuk memperpanjang penggunaan batu bara untuk sumber energi mereka untuk menggantikan energi gas/minyak dari Rusia.
Jerman dulunya merupakan pembangkit tenaga listrik pertambangan batu bara. Namun sekarang tidak lagi memproduksi batu bara bitumen atau antrasit. Beberapa tambang batu bara 'keras' atau 'hitam' terakhir, ditutup pada tahun 2018 setelah bertahun-tahun berjalan dengan subsidi keuangan karena biaya produksi yang tinggi terkait dengan lapisan dalam dan kondisi penambangan bawah tanah yang sulit.
Polandia adalah produsen batu bara terbesar yang tersisa di Uni Uni Eropa. Sekitar 70% dari total pembangkit listrik bersumber dari batu bara.
Produksi batubara Polandia sedikit meningkat pada tahun 2021 dengan jumlah 52 juta ton lignit (batubara coklat), naik 13% year-on-year (yoy). Sedangkan produksi batubara keras naik 1% menjadi 55 juta ton.
Namun, tren produksi jangka panjang sedang menurun dan sementara Polandia mengekspor beberapa batubara termal dan kokas ke negara-negara tetangga Uni Eropa. Pasokan batu bara Polandia di Uni Eropa tahun 2020 mencapai 54,24 juta ton, turun dari sedekade lalu sebesar 71 juta ton.
Negara pesepakbola Robert Lewandowski tersebut juga telah meningkatkan impor batubara termal kalori tinggi dari Rusia karena umumnya lebih murah daripada produksi lokal dari tambang bawah tanah.
Penambangan batu bara kalori rendah masih dilakukan di Uni Uni Eropa. Akan tetapi, impor batu bara sangat penting untuk memenuhi kebutuhan banyak pembangkit listrik termal yang dirancang untuk membakar bahan bakar dengan nilai kalori yang lebih tinggi.
![]() Produsen Batu Bara Eropa |