
Dolar AS Tergelincir, Harga Tembaga Melambung

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia melonjak pada perdagangan siang ini terdorong mata uang dolar Amerika Serikat (AS) yang tergelincir.
Pada Kamis (10/3/2022) pukul 13.30 WIB harga tembaga tercatat US$ 10.103/ton, naik 1,01% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Harga dolar AS merosot 1% semalam. Ini jadi sentimen positif bagi harga tembaga dunia.Sebab tembaga yang dibanderol dengangreenbackmenjadi lebih murah dibandingkan mata uang lainnya. Permintaan pun meningkat, maka harga akan naik.
Sementara itu, serangan Rusia ke Ukraina yang tak kunjung henti membuat negara beruang merah tersebut 'dikucilkan' dari sistem keuangan internasional. Akibatnya perdagangan dengan Rusia pun menjadi terganggu.Para pelaku pasar pun khawatir sanksi ini mempengaruhi pasokan logam dunia termasuk tembaga.
Saat ini persediaan tembaga dunia yang dipantau oleh bursa logam London (LME) tercatat 69.600/ton. Turun 72,6% dibandingkan posisi puncak di bulan Agustus 2021.
Rusia merupakan salah satu produsen tembaga nomor 8 terbesar di dunia dengan produksi tambang mencapai 820.000 ton dan 920.000 ton tembaga olahan tahun lalu.
Produksi tembaga baik tambang maupun olahan dari Rusia menyumbang 4% dari produksi di seluruh dunia.Asia dan Eropa merupakan pasar ekspor utama.
Sementara itu, cadangan tembaga Rusia mencapai 62 juta ton, sama dengan 7% dari total cadangan tambang tembaga di dunia.Sehingga gangguan pasokan dari Rusia bisa mempengaruhi pergerakan harga tembaga.
(ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Warning! JP Morgan Bilang Harga Tembaga Bearish