Terseret Sentimen Global, Bursa Eropa Dibuka Merah

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
10 March 2022 15:35
The German share prize index DAX board is photographed early afternoon on the day of the Brexit deal vote of the British parliament in Frankfurt, Germany, January 15, 2019. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Foto: Frankfurt Stock Exchange (DAX) (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Jakarta. CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa kompak melemah pada pembukaan perdagangan Kamis (10/3/2022), di mana investor masih mengamati perang di Ukraina dan harga komoditas yang fluktuatif.

Indeks Stoxx 600 di awal sesi turun sebanyak 0,3%, di mana saham emiten sumber alam menurun 1,4% yang memimpin penurunan. Namun, saham perbankan naik 0,2%

Indeks DAX Jerman terkoreksi 121,62 poin (-0,88%) ke 13.726,31 dan indeks CAC Prancis anjlok cukup tajam 1,27%. Hal yang serupa terjadi, indeks FTSE Inggris yang merosot 0,41% ke level 7.161,2.

Kemarin, indeks Stoxx 600 berakhir 4,7% lebih tinggi yang menjadi kenaikan tertinggi harian sejak Maret 2020, di mana harga komoditas anjlok tajam dan diskusi diplomatik antara Rusia dan Ukraina meningkatkan sentimen global.

Bursa saham di Asia melonjak hari ini, mengekor bursa saham di Wall Street semalam. Indeks Nikkei 225 Jepang meroket lebih dari 4% yang memimpin kenaikan regional. Kontrak berjangka (futures) indeks saham Amerika Serikat (AS) bergerak stagnan di pra-pembukaan perdagangan setelah indeks S&P 500 berada di level tertingginya secara harian sejak Juni 2020 di pasar reguler kemarin.

Investor mengamati perkembangan perang di Ukraina yang masih berlanjut. Ukraina menuduh pesawat Rusia pada Rabu malam waktu setempat, meledakkan sebuah rumah sakit anak-anak di kota Mariupol yang terkepung, meskipun ada kesepakatan gencatan senjata.

Sementara itu, Kremlin menuduk Washington mengorbankan 'perang ekonomi melawan Rusia' setelah pemerintahan Joe Biden mengumumkan larangan impor minyak Rusia. Inggrs juga telah berjanji untuk menghapus impor Rusia pada akhir tahun ini.

Investor wilayah Eropa masih menunggu pengumuman dari bank sentra Eropa (ECB) mengenai kebijakan moneter terbaru yang dijadwalkan akan dirilis hari ini siang waktu setempat. Angka inflasi yang sudah mencapai rekor tertinggi akan diperburuk oleh prospek lonjakan harga energi, di samping potensi perlambatan ekonomi, sehingga pembuat kebijakan kesulitan dalam memutuskan seberapa cepat sikap untuk memperketat kebijakan.

Musim rilis kinerja keuangan akan disampaikan oleh Hugo Boss sebelum perdagangan dibuka hari ini, sementara itu Credit Suisse akan merilis laporan tahunan dan Deutsche Bank juga akan melaporkan neraca keuangan yang disebut 'Investor Deep Dive'.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Pertemuan ECB, Bursa Eropa Dibuka Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular