Analisis

Apple Hingga McD Jauhi Rusia, Alasan Moral Atau Finansial?

Feri Sandria, CNBC Indonesia
10 March 2022 16:10
Financial Markets Wall Street
Foto: AP/Courtney Crow

Setidaknya terdapat dua alasan utama mengapa banyak perusahaan memilih untuk meninggal Rusia, yakni alasan moral dan finansial.

Dari segi moral, pemangku kepentingan menganggap invasi Rusia ke Ukraina buruk, sehingga memutuskan untuk menghentikan bisnis. Moralitas siapa yang paling berpengaruh atas keputusan meninggalkan Rusia dapat bervariasi, bisa karena pandangan moral pribadi CEO-nya, atau untuk menanggapi (atau menghindari) tekanan moral dari pemegang saham, karyawan, atau pelanggan di wilayah lain.

Alasan kedua adalah terkait finansial, mengingat Invasi Rusia ke Ukraina telah menyebabkan sanksi internasional, yang telah mengganggu bisnis internasional dengan Rusia dan mungkin efek negatifnya masih dapat meluas.

Sanksi ini juga diperkirakan akan menyebabkan kontraksi ekonomi di Rusia. Apabila perusahaan terus menginvestasikan uang untuk membangun pabrik di Rusia, sanksi lebih lanjut mungkin membuat pabrik tidak dapat terus berjalan, atau pemerintah Rusia mungkin menyitanya, atau konsumen Rusia mungkin tidak punya uang untuk membeli hasilnya. Jadi karena risiko tersebut, beberapa perusahaan memilih untuk keluar dan menghentikan operasinya.

Meskipun terlihat bertolak belakang, sering kali perusahaan meninggalkan Rusia karena gabungan dari kedua alasan tersebut. Alasan pertama pada dasarnya altruistik - mengingat McDonald dapat kehilangan 9% pendapatan karena keluar dari Rusia - dan kedua adalah untuk mencari keuntungan. Tetapi jika perusahaan keluar dari Rusia karena alasan moral dan itu juga ternyata baik secara ekonomi, tentu perusahaan tidak akan mengeluh.

Hengkangnya McDonald dari Rusia salah satunya juga untuk menanggapi tekanan yang meningkat dari karyawan, konsumen, dan investor Barat. Jumat lalu, Dana Pensiun Umum Negara Bagian New York senilai US$ 280 miliar mendesak McDonald's, Pepsi, dan perusahaan konsumen lainnya untuk mempertimbangkan menarik diri dari Rusia sebagai tanggapan atas krisis tersebut.

Bagaimanapun, menurut ekonom dan penulis di Finansial Times Alan Beattie, banyak dari perusahaan yang pergi lebih didorong oleh ancaman ekonomi akibat sanksi daripada yang disebabkan oleh alasan moral. Dia menunjukkan bahwa sebelumnya dan bahkan hingga saat ini di tempat lain, masih banyak perusahaan yang senang berbisnis dengan diktator dan otokrasi lain yang melakukan beberapa hal yang juga cukup keji.

"Melompat dari Rusia sebelum Anda didorong adalah kepentingan pribadi: itu bukan tindakan prinsip," katanya, dilansir Finansial Times.

Sanksi Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya telah menciptakan kesulitan teknis yang meningkat untuk beroperasi di Rusia. Ini menjadi alasan tambahan diluar reaksi moral di antara para eksekutif perusahaan, investor, dan pelanggan Barat yang mendorong bisnis untuk memutuskan hubungan mereka dengan negara tersebut.

Kremlin juga telah mengumumkan serangkaian tindakan ultra-restriktifnya sendiri - seperti larangan mentransfer mata uang asing ke luar negeri - yang semakin memperburuk iklim bisnis negara tersebut.

(fsd)
Next Page
Peran ESG
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular