Debut Perdana, Saham NANO Lompat 7% & STAA Terbang 22%

vap, CNBC Indonesia
10 March 2022 10:44
Pecatatan Perdana Saham PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (ist)
Foto: Pecatatan Perdana Saham PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (ist)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan dua emiten baru pada hari ini, Kamis (10/3/2022). Kedua emiten tersebut adalah PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO) dan PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA). 

Saham keduanya mengukir debut yang cemerlang pada perdagangan perdananya. Saham NANO lompat 7% ke Rp 107 per lembar pada pukul 10.36 WIB. Pada pembukaan pagi tadi saham NANO dibuka di zona hijau dan sempat menyentuh level tertinggi Rp 110 per lembar. 

Sementara itu saham STAA naik lebih tinggi lagi. Pada pukul 10.37 WIB saham STAA terbang 21,67% ke Rp 730 per lembar. Saham ini konsisten di zona hijau dari awal perdagangan dibuka. Bahkan, STAA sempat menyentuh level tertingginya di Rp 745 per lembar. 

Untuk diketahui, NANO merupakan perusahaan tercatat ke-10 yang tercatat di BEI pada tahun 2022. Pada Kamis, 10 Maret 2022, saham dan waran PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO) resmi tercatat di Papan Akselerasi Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Perusahaan yang baru berdiri sejak 2019 ini bergerak di bidang Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi Rekayasa Lainnya dan Aktivitas Konsultasi Manajemen Lainnya selama kurang lebih 3 tahun. 

Perseroan melepas sebanyak 1.285.000.000 saham atau setara dengan 29,99% saham yang dilepas ke masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp 100 per sahamnya, sehingga total dana hasil IPO yang diperoleh NANO adalah sebesar Rp 128.500.000.000.

Direktur Utama NANO Suryandaru mengatakan, dengan menyandang status sebagai perusahaan terbuka akan menjadikan Perseroan untuk selalu menerapkan prinsip good corporate governance dalam setiap langkah yang diambil.

"Diharapkan dengan menjadi perusahaan terbuka, Perseroan dapat memanfaatkan kesempatan untuk berkembang dan tumbuh menjadi lebih besar yang tentunya dengan dukungan masyarakat sebagai salah satu pemegang saham Perseroan," ujarnya dalam keterangan pers, Kamis (10/3/2022).

Meskipun kondisi perekonomian nasional yang belum pulih total sebagai akibat Pandemi COVID-19, Perseroan tetap optimis bahwa kegiatan usaha yang dijalankan Perseroan akan memberikan kontribusi positif bagi pemegang saham dan para pemangku kepentingan.

Penawaran umum perdana saham PT Nanotech Indonesia Global Tbk  (ist)Foto: Penawaran umum perdana saham PT Nanotech Indonesia Global Tbk (ist)
Penawaran umum perdana saham PT Nanotech Indonesia Global Tbk (ist)

Sedangkan STAA merupakan perusahaan tercatat ke-11 yang tercatat di BEI pada tahun 2022. Pada Kamis, 10 Maret 2022, saham PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA) juga resmi tercatat di Papan Utama Bursa Efek Indonesia (BEI).

STAA merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri perkebunan dan pengelolaan kelapa sawit, baik secara langsung dan/atau melalui Perusahaan Anak. Grup Perseroan telah bergelut dalam bisnis perkebunan dan pengelolaan produk kelapa sawit semenjak tahun 1970.

STAA melepas sebanyak 903.372.600 saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham atau sebanyak 8,29% dari modal ditempatkan atau disetor penuh, dengan harga penawaran sebesar Rp 600 per saham. 

Dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini, Perseroan mengantongi dana segar sebesar Rp 542.023.560.000 dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 6,54 triliun.

Direktur Utama STAA, Mosfly Ang mengatakan, IPO ini menjadi momen penting dan bersejarah bagi Perseroan yang menempatkannya sebagai perusahaan publik. Mosfly menambahkan bahwa dengan tercatatnya STAA sebagai perusahaan publik, hal ini membuka banyak peluang terhadap STAA ke depannya.

"Melalui IPO ini, menjadikan STAA memiliki akses pendanaan yang lebih luas dan jejaring bisnis yang terbuka lebar," ujar Mosfly.

Berdasarkan laporan keuangan Perseroan per 30 September 2021, STAA mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp 685,76 miliar atau tumbuh 141% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 284,55 miliar.

Kinerja laba yang positif tersebut didorong oleh pendapatan perusahaan yang tumbuh 34% menjadi Rp 4,18 triliun dari Rp 3,11 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.


(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nanotech Incar Dana Rp 134,9 M dari IPO, Simak Jadwalnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular