
Nanotech Incar Dana Rp 134,9 M dari IPO, Simak Jadwalnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pengecer bahan kimia dan farmasi PT Nanotech Indonesia Global akan melepas sebanyak-banyaknya 1.285.000.000 saham atau setara dengan 29,99% saham melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Saham perusahaan ditawarkan dengan harga Rp 95-Rp 105 per saham.
Berdasarkan prospektus yang dirilis, perusahaan diperkirakan akan mendapatkan dana Rp 122,07 miliar-Rp 134,92 miliar dari IPO ini.
Dana tersebut senilai Rp 69,97 miliar rencananya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan belanja modal (capital expenditure/capex) pembelian mesin dan perlengkapan terkait jasa layanan teknologi kesehatan, kosmetik, dan farmasi dalam rangka mendukung pengembangan dan perluasan usaha perusahaan.
Sedangkan sisanya akan digunakan untuk modal kerja (operational expenditure/opex) dalam rangka mendukung kegiatan usaha, termasuk namun tidak terbatas pada pembelian bahan baku.
Bersama dengan IPO ini perusahaan juga menerbitkan waran seri I sebanyak-banyaknya 1.028.000.000 yang menyertai saham baru atau sebanyak-banyaknya 34,27% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO.
Waran ini diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal penjatahan.
Setiap pemegang 10 saham baru berhak memperoleh delapan Waran Seri I. Setiap satu waran memberikan hak untuk membeli satu saham baru yang dikeluarkan dalam portepel.
Harga pelaksanaan waran ini senilai Rp 125 dengan nominal Rp 10 dan dapat dieksekusi setelah enam bulan sejak efek diterbitkan atau berlaku mulai 7 September 2022 sampai 7 Maret 2025.
Untuk jadwalnya, penawaran awal (book building) mulai dilakukan hari ini 8 Februari, hingga 15 Februari 2021 nanti dan ditargetkan mendapatkan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 24 Februari 2022.
Penawaran umum rencananya akan dilakukan pada 1-8 Maret 2022 dan penjatahan jatuh pada 8 Maret 2022. Pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) direncanakan pada 10 Maret 2022.
Perusahaan bekerja sama dengan PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
(mon/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dari Bimbel Hingga Arak, Ini Antrean IPO di Awal 2023