
Reli Harga Minyak Kian Selow, Dow Futures Menguat 210 Poin

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) sedikit menguat pada perdagangan Selasa (8/3/2022), di tengah spekulasi bahwa lonjakan harga minyak mentah dunia tak akan berlanjut.
Kontrak futures indeks Dow Jones naik 210 poin (+0,6%) sementara kontrak serupa indeks S&P 500 menguat 0,7%, sementara kontrak futures Nasdaq tumbuh 0,6%. Pergerakan ini terjadi setelah S&P 500 kemarin anjlok hingga 3%, sementara Dow Jones kehilangan 800 poin sehari.
Investor terus memantau perkembangan perang Ukraina. Rusia sebelumnya mengingatkan bahwa harga minyak bisa melesat hingga level US$ 300 per barel jika Blok Barat benar-benar mengembargo minyak Rusia. Hal ini memicu spekulasi pelaku pasar bahwa AS dan sekutunya hanya menggertak Rusia karena konsekuensi tersebut.
"Sepertinya tak ada bukti perbaikan di Ukraina dan retorika dari Washington DC terus cenderung hawkish," tutur Cliff Hodge, Kepala Divisi Investasi Cornerstone Wealth, dikutip CNBC International."
Harga minyak mentah acuan AS yakni West Texas Intermediate (WTI) naik hanya 3,2% menjadi US$ 119,4 per barel sementara minyak acuan global jenis Brent lompat 3,4% ke US$ 127.36/barel. Pada Senin, harga WTI sempat menyentuh level psikologis 130 sementara Brent sempat menyentuh angka 139.
Harga komoditas lainnya pun terangkat. Kontrak berjangka paladium, logam yang banyak dipakai di sektor manufaktur barang elektronik, melompat 5% ke level US$ 3,04/ounce, sementara kontrak platinum lompat 3% ke level US$ 1.149,7/ons.
Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS (US Treasury) tenor 10 tahun yang menjadi acuan pasar kembali melesat, hingga 10 basis poin (bp) ke 1,85%. Kenaikan yield mengindikasikan harga yang tertekan karena permintaan aset minim risiko, yakni obligasi pemerintah, menurun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dow Futures Naik Tipis, Bursa AS Berpeluang Dibuka Menyamping