Reli Minyak Tak Ugal-ugalan, Bursa Eropa Dibuka ke Zona Hijau

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
08 March 2022 17:01
The German share prize index DAX board is photographed early afternoon on the day of the Brexit deal vote of the British parliament in Frankfurt, Germany, January 15, 2019. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Foto: Frankfurt Stock Exchange (DAX) (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa masuk ke zona hijau pada sesi pertama perdagangan Selasa (8/3/2022), di tengah melandainya kenaikan harga minyak mentah dunia di tengah negosiasi Ukraina-Rusia.

Indeks Stoxx 600 naik 1,4% beberapa menit setelah koreksi di pembukaan sebesar 0,6%. Indeks saham sektor perbankan melompat 3% menjadi pemimpin reli di semua sektor, karena mayoritas indeks bursa di Benua Biru memasuki teritori positif,

Selang setengah jam kemudian reli indeks Stoxx 600 menjadi 3,51 poin (+0,84%) di level 420,64, Indeks CAC Prancis naik 102,36 poin (+1,71%) ke 6.084,63 dan DAX Jerman lompat 153,66 poin (+1,2%) ke 12.988,31. FTSE Inggris menguat 8,99 poin (+0,13%) ke 6.968,47,

Bursa saham di Asia Pasifik masih tertekan, sementara kontrak berjangka (futures) indeks saham Amerika Serikat (AS) masih bergerak di teritori negatif, melanjutkan tren koreksi kemarin yang berujung pada anjloknya indeks S&P 500 ke level terendahnya sejak Oktober 2020.

Bursa Eropa sepanjang pekan lalu tertekan, di mana indeks Stoxx 600 terbanting 7% menjadi rekor terendahnya sejak Maret 2020. Koreksi terjadi di tengah lonjakan harga minyak mentah dunia menyusul wacana embargo minyak dan gas asal Rusia.

Kebijakan tersebut, jika benar dijalankan, diprediksi memicu stagflasi global, di mana inflasi melesat sementara pembukaan lapangan kerja stagnan karena kondisi perekonomian yang belum membaik.

Rusia sendiri telah mengancam akan menghentikan pasokan gas ke Eropa yang melewati jalur pipa Nord Stream 1. Harga minyak pun sempat melesat menyentuh level tertingginya sejak 2008, sebelum kemudian berangsur mereda.

Harga minyak acuan internasional jenis Brent hari ini berada di level US$ 122,1 per barel, atau menguat 2,8% menjadi US$ 125,97/barel. Adapun harga minyak acuan AS jenis WTI menguat 2,2% setelah kemarin sempat menyentuh US$ 127,44/barel sebelum melemah di penutupan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Eropa Menguat di Sesi Awal Perdagangan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular