Barat Berencana Blokade Migas Rusia, Bursa Eropa Dibuka Merah

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
07 March 2022 16:53
The German share prize index DAX board is photographed early afternoon on the day of the Brexit deal vote of the British parliament in Frankfurt, Germany, January 15, 2019. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Foto: Frankfurt Stock Exchange (DAX) (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa merah membara pada sesi pertama perdagangan Senin (7/3/2022), di tengah rencana Amerika Serikat (AS) dan sekutunya di Blok Barat untuk mengembargo minyak mentah Rusia.

Kebijakan tersebut, jika benar dijalankan, diprediksi memicu stagflasi global, di mana inflasi melesat sementara pembukaan lapangan kerja stagnan karena kondisi perekonomian yang belum membaik.

Indeks Stoxx 600 anjlok 3,6% di sesi awal perdagangan, dengan indeks saham sektor perbankan anjlok 7,6% menjadi pemimpin koreksi di semua sektor, sedangkan indeks sektor minyak dan gas melompat di teritori positif,

Selang sejam kemudian koreksi indeks Stoxx 600 menjadi 12,62 poin (-2,99%) di level 409,16, Indeks CAC Prancis drop 236,2 poin (-3,9%) ke 5.825,46 dan DAX Jerman turun 517,28 poin (-3,95%) ke 12.577,26. FTSE Inggris drop 129,76 poin (-1,86%) ke 6.857,38,

Pekan lalu, indeks acuan bursa Benua Biru terpelanting 7% dan mencetak pekan terburuk sejak Maret 2020.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken kepada NBC pada Minggu menyatakan bahwa Washington "sangat aktif berdiskusi" dengan pemerintah di Eropa mengenai rencana blokade migas Rusia.

Harga minyak pun melesat menyentuh level tertingginya sejak 2008, sebelum kemudian berangsur mereda. Harga minyak acuan internasional jenis Brent melesat hingga 7,8% ke kisaran US$ 127,44/barel sementara minyak jenis WTI melonjak 7,7% menjadi US$ 124,6/barel.

Rusia terus menyerang Ukraina untuk mencegah pemerintah nasionalistis di bawah presiden Zelensky bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan menghentikan serangan mereka terhadap wilayah Ukraina yang pro-Rusia yakni Krimea, Donetsk dan Luhansk.

Negara Barat pun mengenakan sanksi ekonomi untuk mengisolasi Rusia dari ekonomi global, tapi itu tak menghentikan langkah Kremlin menggempur pemerintahan Volodymyr Zelenskyy.

Bursa saham di Asia Pasifik pun anjlok dipimpin indeks Hang Seng Hong Kong yang ambles lebih dari 3,5%. Di sisi lain, kontrak berjangka (futures) indeks saham AS dibuka negatif.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Eropa Menguat di Sesi Awal Perdagangan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular