RI Waspada! IMF Sebut Perang Bisa Merusak Ekonomi Global

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
06 March 2022 20:00
INFOGRAFIS, Negara Dengan Proyeksi Pertumbuhan Minus Terburuk
Foto: Infografis/Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Dana Moneter Internasional (IMF) mengungkapkan perang antara Rusia-Ukraina akan berdampak besar bagi perekonomian global. Terutama dari kenaikan harga komoditas yang sudah terjadi saat ini.

Selain itu, negara-negara yang memiliki hubungan ekonomi yang besar dengan Rusia juga berisiko mengalami gangguan pasokan. Salah satunya adalah negara Malvoda yang tengah merasakan dampak dari ketegangan kedua negara tersebut.

"Perang yang sedang berlangsung dan sanksi terkait juga akan berdampak parah pada ekonomi global," ujar IMF yang dikutip dari CNN, Minggu (6/3/2022).

Hal ini disampaikan oleh IMF setelah pertemuan yang dipimpin oleh Direktur Pelaksana Kristalina Georgieva pada akhir pekan lalu. Dimana IMF melihat ada konsekuensi yang serius di wilayah tersebut.



Akibat ketegangan ini, harga energi dan gandum telah melonjak. Ini tentu memberikan efek inflasi dari pandemi dan gangguan rantai pasokan global.

"Gejolak harga akan berdampak di seluruh dunia, terutama pada rumah tangga miskin di mana makanan dan bahan bakar merupakan proporsi pengeluaran yang lebih tinggi. Jika konflik meningkat, kerusakan ekonomi akan semakin menghancurkan," kata IMF dalam sebuah pernyataan.

Selain itu, IMF mengatakan bahwa efek sanksi terhadap Rusia juga akan meluas ke negara lain.

Oleh karenanya, otoritas moneter di seluruh dunia diminta untuk berhati-hati memantau kenaikan harga di negara mereka. Serta kebijakan yang diambil harus untuk melindungi rumah tangga yang rentan secara ekonomi.

Sementara itu, IMF akan mengabulkan permintaan Ukraina terkait dengan dana sebesar US$ 1,4 miliar untuk pembiayaan darurat. Ini akan diberikan kepada Dewan Eksekutif paling cepat pada pekan depan.


(Lidya Julita Sembiring/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IMF Peringatkan Dampak Perang, Proyeksi PDB Dipangkas Lagi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular