
Bursa Asia Kebakaran Lagi, IHSG Hijau Sendiri di Hari Kejepit

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa Asia-Pasifik ditutup melemah pada perdagangan Jumat (4/3/2022) jelang akhir pekan, karena investor kembali khawatir dengan terus memanasnya konflik antara Rusia dengan Ukraina.
Hanya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup di zona hijau pada hari ini, yakni melesat 0,87% ke level 6.928,328. Bursa saham Tanah Air kembali dibuka hari ini setelah tutup pada Kamis (3/3/2022) memperingati Hari Nyepi.
Sedangkan bursa saham sisanya ditutup terkoreksi. Indeks Nikkei Jepang ditutup ambles 2,23% ke level 25.985,47, Hang Seng Hong Kong ambruk 2,5% ke 21.905,289, dan Shanghai Composite China merosot 0,96% ke 3.447,65.
Straits Times Singapura terkoreksi 0,83% ke 3.226,78, KOSPI Korea Selatan ambrol 1,22% ke 2.713,43, dan ASX 200 melemah 0,57% ke 7.110,8.
Dari Korea Selatan, data inflasi pada Februari 2022 dilaporkan kembali meningkat. Inflasi Negeri Ginseng dari sektor konsumen (Indeks Harga Konsumen/IHK) bulan lalu meningkat menjadi 3,7%, dari sebelumnya pada Januari lalu sebesar 3,6%.
IHK Korea Selatan pada bulan lalu lebih tinggi dari perkiraan ekonomi dalam polling Reuters yang memperkirakan kenaikan 3,5%.
Bahkan, IHK Korea Selatan makin mendekati angkat tertingginya dalam satu dekade terakhir yang pernah tercatat pada November 2021, yakni di level 3,8%.
Rincian data menunjukkan biaya minyak melonjak 19,4%, sedangkan sewa perumahan dan makan di luar ruangan masing-masing meningkat 2,1% dan 6,2% secara tahunan (year-on-year/YoY).
Bursa Asia-Pasifik yang kembali terkoreksi pada hari ini terjadi karena investor kembali khawatir dengan terus memanasnya konflik antara Rusia dengan Ukraina.
Hal ini terjadi setelah adanya kabar bahwa militer Rusia telah menyerang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina, di mana PLTN ini juga merupakan pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa.
Kebakaran terjadi di fasilitas training PLTN Zaporizhzhia pada Jumat pagi waktu setempat, setelah diserang oleh pasukan militer Rusia.
Namun, direktur PLTN setempat mengatakan bahwa PLTN tersebut sudah berhasil diamankan saat ini. Pihak berwenang Ukraina juga merilis kabar terbaru bahwa api yang sempat membakar fasilitas training telah padam.
Situasi di Ukraina terus memburuk dengan cepat dan laporan dari negara tersebut masih sulit untuk dikonfirmasi.
"Sentimen risiko tetap rapuh dan sangat dipengaruhi oleh berita utama Rusia-Ukraina," kata Tapas Strickland, Ekonom di National Australia Bank, dilansir dari CNBC International.
Rusia telah meningkatkan penyerangannya terhadap negara tetangganya itu dalam beberapa hari terakhir, di mana Rusia makin mengintensifkan penyerangannya dengan menyerang kota-kota maju dan besar di Ukraina, salah satunya ibukota Kiev.
Penyerangan tersebut memicu sanksi ekonomi dari negara-negara Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perdagangan Perdana di 2024, Bursa Asia Dibuka Beragam
