Perang Makin Menjadi, Minyak to The Moon ke US$ 116/Barel

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
03 March 2022 09:16
Proyek Kilang Raksasa Pertamina Balikpapan (Dok: Pertamina)
Foto: Proyek Kilang Raksasa Pertamina Balikpapan (Dok: Pertamina)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia kembali melesat ke level tertinggi pagi ini, Kamis (3/4/2022). Lonjakan harga minyak di tengah terus memanasnya konflik Rusia-Ukraina.

Menurut data Refinitiv, Kamis (3/3/2022), pukul 08.33 WIB, harga minyak brent melesat 3,06% ke US$ 116,39/barel. Ini merupakan rekor tertinggi sejak Februari 2013.

Adapun, harga minyak WTI naik 2,04% ke US$ 112,86/barel, menjadi level tertinggi sejak April 2011.

Perkembangan konflik di Ukraina masih menjadi latar belakang kenaikan harga si emas hitam. Pelaku pasar berekspektasi bahwa pasar akan tetap kekurangan pasokan untuk bulan-bulan mendatang menyusul sanksi terhadap Moskow dan banjir divestasi aset minyak Rusia oleh perusahaan-perusahaan besar.

Sementara, pada Rabu kemarin (2/3/2022), OPEC dan sekutunya memutuskan untuk mempertahankan produksi tetap stabil meskipun kenaikan dramatis dalam harga minyak akhir-akhir ini.

Melansir Bloomberg, aksi militer a la Rusia ke wilayah Ukraina telah memicu kekhawatiran pasokan di seluruh pasar komoditas dari energi. Para pembeli terus menghindari minyak mentah Rusia di tengah mereka mencoba mencerna sanksi keuangan terhadap Rusia.

Sebelumnya, Badan Energi Internasional (The International Energy Agency) telah memperingatkan bahwa keamanan energi global berada di bawah ancaman dan pelepasan darurat cadangan minyak mentah yang direncanakan oleh AS dan lainnya tidak banyak membantu memadamkan ketakutan pasar.

AS dan sekutunya sejauh ini menahan diri dari sanksi ekspor minyak mentah Rusia karena kekhawatiran tentang dampak kenaikan harga energi pada konsumen. Namun, perdagangan meningkat karena bank menarik pembiayaan dan biaya pengiriman melonjak.

Pemerintahan Biden mengatakan pada Rabu kemarin bahwa pihaknya berusaha untuk menurunkan status Rusia sebagai produsen utama minyak dan gas alam dengan membatasi ekspor teknologi yang terkait dengan sektor energi. Perusahaan minyak dunia termasuk BP Plc, Shell Plc dan Exxon Mobil Corp. juga telah berjanji untuk keluar dari Rusia.

Asal tahu saja, negara yang dipimpin Vladimir Putin tersebut menempati posisi keempat eksportir terbesar minyak mentah di dunia dengan pangsa pasar 11,4% terhadap total pasokan minyak dengan rata-rata ekspor 8 juta barel per hari (bph) selama sepuluh tahun terakhir, mengutip data BP Statistic.

Paling banyak ekspor minyak Rusia ke Eropa. Besarannya adalah 138,2 juta ton pada tahun 2020. Jumlah ini setara 29% total impor minyak Eropa yaitu 475,9 juta ton setahun.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Terbendung, Harga Minyak Brent Lompat ke US$ 104/Barel

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular