Rusia Konvoi Militer ke Kyiv, Bursa Eropa Dibuka Merah

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa cenderung bergerak melemah pada perdagangan hari ini (1/3/2022), di tengah laporan bahwa konvoi militer Rusia sedang menuju ke ibu kota Ukraina, Kyiv.

Indeks Stoxx 600 di awal sesi melemah tipis sebanyak 0,02%, di mana saham sumber daya alam naik 0,9% tapi saham sektor perjalanan dan hiburan anjlok 1,6%.

Indeks DAX Jerman turun 54,42 poin (-0,38%) ke 14.406,34 dan indeks CAC Prancis terkoreksi 0,4%. Namun, indeks FTSE Inggris tumbuh 0,11% ke level 7.466,31.

Baca: 8 Bencana Dahsyat Jika Perang Nuklir di Ukraina Meletus

Rusia tampaknya telah meningkatkan invasinya ke Ukraina jika melihat dari laporan dan satelit yang menunjukkan adanya konvoi panjang sekitar 65km dari pasukan militer Rusia menuju ke ibu kota Ukraina, Kyiv.

Gambar satelit diambil oleh Maxar Technologies pada Senin (28/2) yang menunjukkan adanya konvoi truk lapis baja berjalan sebanyak dua atau tiga kendaraan. Namun, sumber resmi belum mengkonfirmasi konvoi tersebut.

Selain itu, adanya gambar tambahan yang menunjukkan aktivitas militer di wilayah selatan Belarus, yang berbatasan dengan Ukraina dan merupakan negara sekutu Rusia, di mana adanya pengerahan pasukan darat dan unit helikopter penyerang darat terlihat pada gambar.

Sumber resmi juga belum mengkonfirmasi apakah unit-unit ini bersiap untuk bergabung dengan pasukan Rusia dalam serangan ke Ukraina. Kemarin, ada laporan yang belum dikonfirmasi bahwa Belarus bersiap untuk membantu invasi Rusia.

Baca: Melesat 4 Pekan, Kurs Dolar Australia Kini di Atas Rp 10.400

Bursa saham di Asia menguat hari ini, tapi diprediksikan kontrak berjangka (futures) indeks bursa saham Amerika Serikat (AS) juga akan naik sebelum bursa saham AS diperdagangkan di bulan Maret ini, di mana investor masih mengamati perkembangan konflik antara Rusia dan Ukraina.

Musim rilis kinerja keuangan akan dihiasi oleh Bayer, Covestro, HelloFresh, dan Zalando. Selain itu, akan dirilis data penjualan ritel Jerman di Januari dan data aktivitas manufaktur di wilayah Eropa untuk bulan Februari.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

(aaf/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alert! Bursa Saham Eropa Diprediksi Anjlok Karena Perang