
Saham Gazprom-Rosneft Tumbang, Putin Cemas Atau Tetap Tenang?

Kedua perusahaan selalu membantah memiliki agenda politik dan bersikeras bahwa mereka fokus mengejar kepentingan bisnis yang sah.
Tetapi dalam beberapa tahun terakhir pejabat Eropa dan pakar kebijakan luar negeri mengatakan Gazprom khususnya telah bertindak sebagai instrumen kebijakan luar negeri untuk pemerintah Rusia.
Selama bertahun-tahun, Gazprom telah mencampur kepentingan komersial sembari bertindak sebagai agen Kremlin, kata para analis. Pemerintah Rusia dan perusahaan-perusahaan yang dikendalikannya memiliki lebih dari 50% saham di perusahaan tersebut.
Gazprom dibentuk tahun 1989 ketika Kementerian Industri Gas Uni Soviet mengalami privatisasi dan diubah menjadi perusahaan, mempertahankan sebagian besar asetnya.
Gazprom dijalankan oleh Alexei Miller, sekutu dekat Putin. Ketika dia secara pribadi terkena sanksi AS pada tahun 2018, Miller berkata, "Akhirnya saya disertakan. Jadi kami melakukan semuanya dengan benar."
Pada tahun 2006 dan 2009, Gazprom memutus pasokan gas ke Ukraina, menyebabkan kekurangan pasokan di seluruh Eropa.
Pejabat Eropa Timur mengatakan bahwa Gazprom telah menggunakan pengaruh dominasinya di pasar lokal untuk menetapkan harga tinggi. Gazprom membantah menetapkan harga yang tidak adil.
Tahun lalu, ketika harga gas melonjak di Eropa karena persediaan rendah dan lonjakan permintaan mengikuti pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19, pejabat Eropa mengatakan Gazprom sengaja tidak menjual gas tambahan di pasar spot jangka pendek.
Anggota parlemen Eropa menyerukan penyelidikan apakah ini termasuk manipulasi pasar. Gazprom juga mengoperasikan Nord Stream 2, proyek gas ke Jerman yang sekarang dibekukan ini kelak memungkinkan Rusia untuk menghindari sistem transit Ukraina.
Perusahaan dan Kremlin telah menyatakan bahwa mereka telah memenuhi kewajiban kontraktual. Gazprom mengatakan pada Senin bahwa pihaknya melanjutkan pasokan reguler ke Eropa melalui jaringan pipa di Ukraina, menurut media pemerintah Rusia.
Ketergantungan Eropa pada minyak dan gas Rusia dicerminkan oleh ketergantungan Rusia pada benua tersebut sebagai pelanggan energi terbesarnya.
Gazprom telah berusaha untuk menjauh dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai bagian dari upaya Kremlin untuk memperdalam hubungan dengan China, Gazprom mulai mengirimkan gas alam ke China melalui pipa Power of Siberia senilai US$ 55 miliar pada 2019.
Selain gas, perusahaan juga mensponsori berbagai klub olahraga di Rusia dan luar negeri. Klub sepak bola Jerman Schalke 04 mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka akan menghapus logo perusahaan dari kausnya setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Dalam kasus Rosneft, sebuah perusahaan milik pemerintah Rusia memiliki lebih dari 40% saham. Rosneft dijalankan oleh Igor Sechin, rekan lama Putin. Setelah aneksasi Krimea oleh Rusia pada tahun 2014, AS dan UE memukul Sechin dengan sanksi. Sechin tidak terima.
Gazprom dan Rosneft juga memiliki persaingan bisnis sendiri. Rosneft telah lama berusaha memasuki pasar gas Eropa yang menguntungkan, yang merupakan domain utama Gazprom.
Pada bulan Desember lalu, Putin menyuruh pemerintah untuk mengerjakan proposal yang memungkinkan Rosneft mengekspor gas ke Eropa.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(fsd/vap)[Gambas:Video CNBC]