Analisis Teknikal

Pasang Kuda-kuda! IHSG Siap Tembus Level 7.000 di Sesi 2

Tri Putra, CNBC Indonesia
01 March 2022 12:47
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan sesi I pada pekan ini dengan apresiasi sebesar 0,94% di level 6.953,18.

Indeks dibuka langsung melesat ke level 6.964,70 di awal perdagangan. Bahkan IHSG sempat menyentuh level intraday All Time High-nya di 6.996,94 hampir tembus level psikologis 7.000.

Namun setelah itu penguatan IHSG cenderung terpangkas. Saat IHSG melesat terpantau ada 317 saham menguat, 211 melemah dan 142 stagnan.

Asing lagi-lagi mencatatkan aksi beli bersih dengan nilai jumbo di bursa saham domestik. Data perdagangan mencatat asing net buy Rp 1,21 triliun di seluruh pasar.

Mayoritas bursa saham kawasan Asia bergerak di zona hijau pada perdagangan siang ini. Indeks Nikkei Jepang memimpin pengautan dengan apresiasi 1,50%.

Katalis positif datang dari Barat, setelah menginvasi Ukraina, Rusia akhirnya menyelesaikan perundingan tahap satu. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh kedua belah pihak.

Ke depan masih aka nada tahap lanjutan dari perundingan tersebut dan pasar menantikan babak selanjutnya hubungan kedua negara.

Bagaimanapun juga perundingan Rusia dan Ukraina tahap I menunjukkan adanya kemajuan dan perkembangan positif dan pasar pun meresponnya dengan positif juga.

Dari dalam negeri sentimen datang dari rilis data ekonomi. Pekan pertama bulan Maret akan ditandai dengan berbagai rilis data ekonomi mulai dari PMI manufaktur, inflasi hingga data wisatawan mancanegara.

Angka PMI manufaktur Indonesia bulan Februari akan dirilis pada 1 Maret 2022. PMI manufaktur Indonesia bulan Februari tercatat berada di posisi 51,2 lebih rendah dari bulan sebelumnya atau turun 2,5 poin.

Meskipun mengalami penurunan, tetapi aktivitas manufaktur RI diperkirakan tetap ekspansif karena berada di atas ambang batas angka 50.

Perlambatan jika terjadi kemungkinan disebabkan oleh kenaikan kasus infeksi virus Covid-19 yang terjadi sejak awal tahun 2022.

Kemudian selanjutnya ada rilis inflasi. Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia terpantau mengalami deflasi 0,02% secara month to month di bulan Februari 2022. Sementara itu secara year on year IHK naik 2,06%.

Setelah berhasil menguat di sesi I, bagaimana arah pergerakan IHSG di sesi II? Berikut ulasan teknikalnya.

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Putra
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat posisi penutupan sesi I dan indikator BB, IHSG tampak sempat menembus level resisten terdekatnya di 6.981 dan menuju level psikologis 7.000.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

RSI cenderung bergerak naik yang mengindikasikan bahwa adanya penguatan momentum beli. Namun RSI masih berada di area 65 dan belum mencapai level jenuh beli.

Jika melihat menggunakan indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 tampak membentuk pola divergen atau melebar dengan garis EMA26 dan disertai dengan bar histogram yang naik.

Sehingga secara teknikal IHSG masih berpeluang menguat di sesi II. Setidaknya untuk hari ini IHSG akan kembali menguji rentang 6.888-7.000 terlebih dahulu.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Dibuka Hijau, IHSG Sempat Sentuh Rekor Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular