Dibuka Terbang 1%, IHSG Cetak Rekor Tertinggi Baru

Putra, CNBC Indonesia
Selasa, 01/03/2022 09:09 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah libur memperingati Isra' Mi'raj, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melesat naik 1% ke level 6.964,70 pada perdagangan pagi ini, Selasa (1/3/2022).

IHSG terus menguat bahkan tak sampai satu menit, IHSG langsung terbang 1,5% ke level 6.991,99 dan menjadi level tertinggi barunya lagi. Di awal perdagangan, asing pun mencatatkan net buy jumbo sebesar Rp 445 miliar.

Untuk melihat arah pergerakan bursa saham domestik hari ini, investor perlu mencermati berbagai sentimen yang berpotensi menggerakkan pasar.


Pertama masih terkait dengan konflik antara Rusia dengan Ukraina. Negara-negara barat sepakat untuk memberi sanksi baru kepada Rusia akibat tindakannya yang menginvasi Ukraina.

AS, Inggris dan negara Eropa lain setuju untuk mendepak Rusia dari keanggotaan jejaring informasi perbankan internasional SWIFT yang diperkirakan bakal membuat ekonomi Negeri Beruang Merah terpuruk.

Semalam bursa saham AS ditutup variatif. Indeks Dow Jones dan S&P 500 melemah 0,49% dan 0,25% sedangkan indeks Nasdaq naik 0,41%.

Pagi ini mayoritas bursa saham Asia mengalami penguatan dan bergerak di zona hijau sehingga membuat IHSG punya katalis positif.

Dari dalam negeri, pekan pertama bulan Maret akan ditandai dengan berbagai rilis data ekonomi mulai dari PMI manufaktur, inflasi hingga data wisatawan mancanegara.

Angka PMI manufaktur Indonesia bulan Februari akan dirilis pada 1 Maret 2022. PMI manufaktur Indonesia bulan Februari tercatat berada di posisi 51,2 lebih rendah dari bulan sebelumnya atau turun 2,5 poin.

Meskipun mengalami penurunan, tetapi aktivitas manufaktur RI diperkirakan tetap ekspansif karena berada di atas ambang batas angka 50.

Perlambatan jika terjadi kemungkinan disebabkan oleh kenaikan kasus infeksi virus Covid-19 yang terjadi sejak awal tahun 2022.

Selanjutnya ada rilis inflasi yang juga ditunggu-tunggu. Negara-negara lain terutama negara maju sudah mengalami lonjakan inflasi yang signifikan.

Di dalam negeri, peningkatan inflasi sudah mulai terasa namun masih tetap terkendali di rentang sasaran Bank Indonesia (BI). Bank sentral nasional memperkirakan inflasi Februari naik 2,02% yoy.


(trp/trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat