Kebakaran! Bursa Eropa Kena Imbas Tensi Panas Rusia-Ukraina

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
22 February 2022 15:39
The German share prize index DAX board is photographed early afternoon on the day of the Brexit deal vote of the British parliament in Frankfurt, Germany, January 15, 2019. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Foto: Frankfurt Stock Exchange (DAX) (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Jakarta. CNBC Indonesia - Bursa Eropa kompak berada di zona merah pada pembukaan perdagangan Selasa (22/2/2022), di mana pasar sedang bergejolak imbas meningkatnya tensi antara Rusia dan Ukraina.

Indeks Stoxx 600 turun sebanyak 1,6% di sesi awal perdagangan, di mana saham otomotif anjlok 2,4%, yang menjadi pemimpin penurunan. Namun, sektor minyak dan gas berada di zona hijau.

Indeks DAX Jerman terkoreksi 294,13 poin (-2%) ke 14.436,99 dan indeks CAC Prancis turun 1,26%. Hal yang serupa terjadi, indeks FTSE Inggris yang anjlok 1,23% ke level 7.392,31.

Pasar global bergejolak setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menginstruksikan militernya ke dua wilayah di timur Ukraina. Aksi tersebut mengekor dari pengumuman Putin kemarin, bahwa dua wilayah di Ukraina yaitu Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk ingin memisahkan diri. Pergerakan Rusia tersebut dinamai dengan 'penjaga perdamaian' untuk memasuki kedua wilayah tersebut.

Pidato Putin memicu Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk memberikan sanksi terhadap wilayah separatis Rusia, di mana negara-negara Eropa berjanji untuk mengambil tindakan tambahan.

Kontrak berjangka (futures) indeks bursa saham AS diproyeksikan akan melemah hari ini, di mana investor masih mengamati pergerakan tensi antara Rusia dan Ukraina. Sementara itu, bursa saham di Asia kompak berada di zona merah. Indeks Hang Seng Hong Kong menjadi pemimpin penurunan regional sebanyak 3,11%.

Musim rilis laporan keuangan hari ini di zona Eropa akan dirilis oleh HSBC, Fresenius (perusahaan perawatan medis di Jerman), Antofagasta (perusahaan dari berbagai sektor industri di Chili), dan IHG atau InterContinental Hotels Group. Selain itu, rilis data survei sentimen bisnis akan dirilis oleh Jerman Ifo Institute.

Hari ini, tidak ada kenaikan besar pada saham emiten indeks Stoxx 600. Namun, pada daftar bawah emiten indeks tersebut melaporkan bahwa platform investasi ritel Inggris Hargreaves Lansdown anjlok lebih dari 11% setelah melaporkan penurunan laba bersihnya di fiskal pertama tahun ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Eits...Bursa Eropa Abaikan Ketegangan Rusia vs Ukraina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular