Makin Banyak Bunuh Diri karena Investasi Boncos, Salah Siapa?

Tim Riset, CNBC Indonesia
21 February 2022 13:55
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Banyak masalah di dunia saham tentu saja akan muncul apabila sang investor tidak memiliki pengetahuan finansial dasar yang baik seputar pasar modal. Hal ini banyak terjadi di antara kaum-kaum millenials yang baru terjun ke saham pada masa pandemi corona.

Kaum investor ritel millenials ini cenderung ikut-ikutan melakukan pembelian atau penjualan di saham yang sedang hype tanpa memperhatikan analisis-analisis pasar modal lain.

Apabila temanya membeli, atau saham tersebut sedang ngetren di forum dan grup-grup saham maka biasanya investor angkatan corona ini akan ikut membeli.

Hal ini menyebabkan sang investor pemula mudah dibodohi oleh influencer-influencer saham untuk dijebak dan diajak untuk membeli saham yang akan dijual sang influencer sehingga hasilnya para investor pemula ini akan nyangkut beramai-ramai.

Selain itu ada pula kesalahan mental para investor pemula yang menganggap saham adalah cara cepat dan mudah untuk cepat kaya sehingga gaya investasi sang investor cenderung serampangan dan berisiko tinggi dan kadang menjadikan pasar modal sebagai ajang taruhan.

Hal ini juga tentu saja menunjukkan pengetahuan finansial masyarakat Indonesia terutama investor pemula masih tergolong rendah sehingga meningkatnya jumlah investor ritel di Indonesia secara signifikan baru-baru ini ibarat dua sisi berbeda dari mata uang yang sama.

Selanjutnya penempatan saham juga dipertanyakan, biasanya investor yang sampai nekat bunuh diri akibat 'main saham' terjadi karena sang investor membeli saham gorengan.

Saham gorengan adalah sebutan bagi saham yang di dalamnya ada market maker dominan yang berkuasa untuk menggerakkan harga saham naik ataupun turun. Biasanya saham gorengan memiliki fundamental perusahaan yang dipertanyakan akan tetapi harga sahamnya bisa terbang 100% dalam waktu singkat.

Hal ini tentu saja membuat para investor pemula lebih tertarik untuk memborong saham gorengan tersebut mengingat saham-saham bluechip atau saham perusahaan berfundamental baik, biasanya cenderung lambat pergerakan harga sahamnya.

Akan tetapi perlu diingat, ketika sang bandar merasa sudah puas dengan keuntungannya dan membanting harga sahamnya sehingga anjlok parah, maka akan tersisa banyak investor nyangkut yang merugi parah di saham-saham gorengan tersebut.

Terakhir, jumlah dana yang diinvestasikan juga menjadi banyak permasalahan di kaum investor pemula di mana banyak investor pemula yang masih belum memiliki money management yang baik.

Tidak hanya menempatkan seluruh hartanya di saham yang cenderung gorengan dan berharap cepat kaya, banyak pula investor yang kurang puas dengan modal yang dimiliki sehingga meminjam dana segar kepada orang lain baik dari keluarga ataupun pinjaman online berbunga tinggi.

Setelah meminjam kepada sanak saudara serta pinjol tersebut, investor dengan pengelolaan uang buruk dapat kembali terjerembap ketika menggunakan leverage dari sekuritas dengan fasilitas trading limit ataupun margin sehingga utang yang dipergunakan untuk 'berjudi' saham berlipat-ganda.

Hasilnya apabila sang investor cuan, maka keuntungan akan di pamer di media sosial yang akan menyebabkan semakin banyak investor pemula yang melakukan hal serupa. Akan tetapi apabila sahamnya dibanting oleh sang bandar maka sang investor akan bangkrut secara instan.

Maka dari itu, dalam berinvestasi saham, agar hal-hal tidak menyenangkan seperti ini tidak terulang lagi hendaknya para investor terlebih dahulu melakukan analisis terhadap saham yang ingin dibeli, berinvestasi di saham yang tepat, dan menggunakan pengelolaan uang yang baik.

Kalaupun ingin bertransaksi di saham gorengan, hendaknya uang yang digunakan adalah uang dingin di mana sang investor sudah siap apabila ternyata uang tersebut habis dimakan bandar.

Tidak salah memang berspekulasi di saham gorengan, akan tetapi alangkah bijaknya tidak menggunakan seluruh dana anda ketika trading gorengan, apalagi sampai berhutang.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(fsd)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular